Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Operasional, LRT Jabodebek Masih Perlu Lakukan Beberapa Penyempurnaan

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI John Robertho mengatakan, saat ini PT KAI bersama pihak terkait terus menyempurnakan sistem LRT Jabodebek dengan melakukan trial run.

"Sampai saat ini kami terus bersama dengan Adhi Karya sebagai pemegang kontrak dengan Siemens mencoba terus melakukan penyempurnaan terhadap sistem kita, agar semua persyaratan-persyaratan operasi secara komersial bisa kita penuhi," ujarnya saat akan memulai trial run di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Dia mengungkapkan, saat ini bagian LRT Jabodebek yang perlu disempurnakan ialah akurasi pemberhentian kereta. Meskipun kata dia, saat ini tingkat akurasinya sudah semakin baik.

"Sampai dengan kemarin itu ada yang sudah simetris minus 3, minus 7 dengan toleransi di 35 sentimeter," kata dia.

Kemudian, PT KAI bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Siemens juga masih menyempurnakan sistem perangkat lunak (software) lantaran terkadang pintu kereta tidak terbuka saat berhenti di stasiun.

"Saat ini sedang dicarikan solusinya oleh tim Siemens secara softwarenya seperti apa," ucapnya.

Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menambahkan, saat ini progres konstruksi LRT Jabodebek sudah mendekati 100 persen.

Pihaknya kini tinggal mengintegrasikan sistem secara keseluruhan, mulai dari stasiun, rel, hingga pergerakan seluruh rangkaian kereta LRT Jabodebek.

"Jadi secara keseluruhan sudah selesai, tinggal kita penyesuaian-penyesuaian atau integrasi antara sistem, rel, stasiun, dan yang mengatur," kata Entus dalam kesempatan yang sama.

"Sampai dengan kemarin kita Coba menggunakan 16 trainset itu masih normal. ini sekarang kita coba terus sampai ke 23. Nantinya 27 karena yang 4 itu adalah cadangan dan secara keseluruhan ini ada 31," tambahnya.


Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyebut hasil dari trial run Senin (21/8/2023) cukup baik.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sempat terjadi masalah pada sistem LRT Jabodebek yang membuat pintu kereta tidak sejajar dengan pintu peron stasiun saat kereta berhenti di stasiun. Hal ini lantaran 31 rangkaian kereta memiliki sistem yang berbeda sehingga sulit disinkronisasi.

"Semua sistemnya pengoperasiannya saat ngegas, ngerem, belok dengan software, so far baik termasuk akurasi pintu dengan stasiun, kami sudah puas dengan hasilnya. Kita harapkan ada perbaikan lebih lanjut sebelum pengoperasian 28 Agustus," ucap Tiko di sela trial run.

Meski demikian, Tiko mengungkapkan beberapa catatan yang harus diperbaiki sebelum LRT Jabodebek beroperasi akhir Agustus 2023 di antaranya, kecepatan kereta seharusnya bisa dimaksimalkan hingga 80 kilometer per jam dan jarak waktu antar kereta (headway) diupayakan bisa hanya 3-6 menit.

"Kemudian paling penting integrasi antar moda, dengan transjakarta, MRT, di Dukuh Atas, ada juga dengan kereta cepat di Halim, masyarakat yang berpindah ke Jakarta bisa ke Halim dengan kereta cepat, bisa ke LRT langsung ke Dukuh Atas, semua satu jalur yang nyaman," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/08/22/123000226/jelang-operasional-lrt-jabodebek-masih-perlu-lakukan-beberapa-penyempurnaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke