Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur BI Tak Ambil Pusing Suku Bunga The Fed Terus Naik

Sebagai informasi, pada pertemuan Juli lalu, The Fed kembali mengerek suku bunga acuannya ke level 5,50 persen. Adapun suku bunga acuan BI saat ini sebesar 5,75 persen.

Tingkat suku bunga acuan The Fed yang lebih tinggi berpotensi menimbulkan aliran modal asing di pasar keuangan negara berkembang. Pasalnya, dengan tingkat suku bunga The Fed yang lebih tinggi, margin keuntungan dari obligasi pemerintah AS turut terkerek.

Merespons hal tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo tidak ambil pusing. Ia bahkan membiarkan The Fed untuk kembali meningkatkan suku bunga acuannya.

"Jadi ketika ditanya apakah Fed Fund Rate naik, biarkan Fed Fund Rate naik," ujar dia dalam pembukaan ASEAN Fest, dikutip Selasa (22/8/2023).

Perry menjelaskan, dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar dan pasar keuangan nasional, bank sentral tidak hanya mengandalkan instrumen kebijakan suku bunga saja. Guna meminimalisir aliran modal asing keluar, BI justru mengandalkan operasi pasar yang disebut twist operation.

"Yang penting bukanlah tingkat kebijakan (suku bunga). Pengaruh yield obligasi pemerintah AS terhadap yield obligasi pemerintah. Itu sebabnya kami melakukan twist operation," tutur Perry.

BI memilih untuk tidak berfokus pada kebijakan suku bunga, sebab BI juga berorientasi pada kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya diperlukan keseimbangan dalam merumuskan kebijakan moneter BI.

"Kebijakan moneter di Indonesia mendukung stabilitas, kebijakan makroprudensial yang dilengkapi pendalaman pasar mendukung pertumbuhan," ucap Perry.

https://money.kompas.com/read/2023/08/23/123500026/gubernur-bi-tak-ambil-pusing-suku-bunga-the-fed-terus-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke