Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecerdasan Buatan Bantu Tingkatkan Analisis Pasar untuk Dorong Inklusi Keuangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecerdasan buatan generatif (AI generatif) digadang dapat meningkatkan analisis pasar, yang bisa mendorong inklusi keuangan. Terutama, digunakan sebagai layanan untuk konsumen yang kurang terlayani.

Studi McKinsey and Company memperkirakan bahwa AI Generatif memiliki potensi untuk meningkatkan keuntungan perusahaan global setiap tahun hingga 4,4 triliun dollar AS.

Sementara studi global TransUnion baru-baru ini, bertajuk “Memberdayakan Inklusi Kredit” mengungkapkan perlunya Inklusi Keuangan di negara maju dan berkembang.

Studi TransUnion menunjukkan, kelompok masyarakat yang kurang terlayani dengan kredit di pasar negara maju seperti AS, Kanada dan Hong Kong mencapai 15-30 persen dari jumlah populasi.

Sementara, di pasar negara berkembang seperti Afrika Selatan dan India jumlah tersebut hingga 50 persen dari populasi.

Untuk mendorong inklusi keuangan, Eureka AI, platform Layanan Analisis Telekomunikasi, bermitra dengan Google Cloud, untuk memasarkan produk AI-nya ke para operator.

Dengan kerja sama ini memungkinkan para operator menawarkan ke mitra-mitra bisnis B2B mereka (B2B enterprise partners) produk yang akan membantu mereka mengembangkan bisnis digital dan inklusi keuangan. Tiga produk tersebut yakni Spectrum (platform inklusi keuangan), Omni (platform riset pasar) dan Pinpoint (location intelligence).

"Kemitraan strategis dengan Google Cloud dalam upaya go-to-market bersama," kata Benjamin Soemartopo, CEO Eureka AI, melalui keterangan pers, Selasa (29/8/2023).

Kerja sama ini, lanjutnya, juga akan melayani permintaan untuk Analisa Layanan Telekomunikasi (Telecom Analytics As-A-Service), inklusi keuangan, dan intelijen pasar digital dalam skala global.

Sebagai informasi, Eureka AI bekerja dengan perusahaan Fortune 500 di industri termasuk perbankan, asuransi, e-commerce, telekomunikasi dan transportasi. Eureka AI kini beroperasi di seluruh Asia Pasifik, Timur Tengah dan Eropa.


AI akan dominasi perekonomian dunia

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent (AI) akan mendominasi perekonomian. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan.

"Cepat atau lambat, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent juga akan semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia," ujar dia, dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Menurut Jokowi, adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat. Oleh karenanya, ia mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi.

Lebih lanjut ia bilang, perbaikan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor utama transformasi ekonomi. Reformasi pendidikan, sistem kesehatan, serta penguatan sistem jaring pengaman sosial yang berkelanjutan perlu diperkuat.

https://money.kompas.com/read/2023/08/29/180413026/kecerdasan-buatan-bantu-tingkatkan-analisis-pasar-untuk-dorong-inklusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke