Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik tersebut dilakukan dengan kerja sama dengan para pelaku industri khususnya industri otomotif, produsen baterai, dan konsumen.
“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis bahwa penggunaan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil akan mampu mengurangi emisi CO2,” kata Febri dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).
Febri mengatakan, beberapa program yang dijalankan untuk mengakselerasikan kendaraan listrik di antaranya, bantuan pembelian motor listrik, subsidi pembelian mobil listrik, serta program-program untuk mendukung industri yang mendedikasikan pengembangan dan perluasan fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, kata dia, pemerintah telah menyatakan komitmen pengurangan CO2 melalui National Determined Contribution (NDC). Komitmen transisi energi diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang tepat bagi industri hulu.
“Di antaranya, melalui kebijakan fiskal berupa instrumen pajak seperti PPh dan PPN, serta kebijakan kepabeanan untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan bauran energi yang tepat di Indonesia,” ujarnya.
“Misalnya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian listrik, sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk menggunakan kendaraan listrik,” ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2023/09/08/230000626/kemenperin-targetkan-produksi-mobil-listrik-capai-600.000-unit-pada-2030