Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Dunia "Rebound" di Tengah Kekhawatiran Ketatnya Pasokan

Penguatan dipengaruhi ekspektasi terhadap ketatnya pasokan minyak mentah di pasar global, melebihi kekhawatiran terhadap prospek ekonomi yang bergejolak dan berpotensi menekan permintaan.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 0,7 persen atau 67 sen AS menjadi sebesar 93,96 dollar AS per barrel. Lalu untuk minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,8 persen atau 71 sen AS ke level 90,39 dollar AS per barrel.

Harga minyak dunia menguat setelah Rusia mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bensin dan solar ke sebagian besar negara untuk menstabilkan pasar domestiknya.

Namun Rusia akhirnya melonggarkan kebijakan tersebut dengan kontrak ekspor produk yang telah diterima oleh Russian Railways dan Transneft, dua perusahaan pemerintah Rusia, dapat terus berlanjut.

Bahan bakar gas dan bahan bakar yang mengandung sulfur lebih tinggi yang digunakan untuk bunkering (pengisian bahan bakar kapal) juga dikecualikan dari larangan tersebut.

Sementara untuk larangan ekspor bensin dan solar berkualitas tinggi tetap berlaku.

"Pasokan minyak diperkirakan akan melemahkan permintaan di masa mendatang dan oleh karena itu, pelemahan apa pun, meskipun sangat mengejutkan, tidak akan bertahan lama," kata analis di pialang minyak PVM, Tamas Varga.

Pergerakan harga minyak dunia juga dipengaruhi kebijakan bank-bank sentral utama dunia yang memberi sinyal akan mempertahankan tren suku bunga tinggi.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (European Central Bank) menegaskan komitmen mereka untuk terus memerangi tingginya inflasi, sehingga menandakan bahwa kebijakan moneter ke depan akan tetap hawkish.

Tren suku bunga tinggi akan berdampak pada naiknya bunga pinjaman yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga mengurangi permintaan terhadap minyak.

"Produk olahan minyak mentah masih berada di bawah tekanan karena kekhawatiran akan harga minyak yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dan ditambah dengan tren suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama yang dapat menekan permintaan," kata Presiden Lipow Oil Associates LLC, Andy Lipow.

Kendati begitu, kenaikan harga minyak dunia pada perdagangan kemarin terbatas karena menguatnya dollar AS ke level tertinggi dalam 10 bulan. Penguatan dollar AS membuat harga minyak menjadi lebih mahal sehingga mengurangi permintaan terhadap minyak.

https://money.kompas.com/read/2023/09/27/090000726/harga-minyak-dunia-rebound-di-tengah-kekhawatiran-ketatnya-pasokan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke