Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, LRT Bali akan dibangun dengan rute Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Seminyak dan Canggu.
Ia bilang, pembangunan LRT Bali tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi LRT (di Bali) akan underground, akan dibuat dari bandara sampai ke Seminyak dan Canggu," ujarnya saat ditemui di Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2023).
Dia mengatakan, pembangunan LRT Bali memang diperlukan untuk mengurai kemacetan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Luhut menyebut, jika LRT tidak dibangun maka kemacetan bisa mencapai 3 jam di masa mendatang.
"Kalau itu tidak dilakukan maka 2026 itu kita akan bisa stuck 3 jam di airport (bandara)," imbuhnya.
Menurut Luhut pembangunan LRT Bali akan melibatkan swasta maupun investor asing. Saat ini proyek tersebut sudah diminati oleh beberapa investor asing yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, dan China.
Dia menjelaskan, pemerintah akan menerima siapa pun investornya jika memenuhi ketentuan, yakni memiliki teknologi pembangunan LRT, kemampuan pembangunan yang cepat dan biaya yang kompetitif, serta bersedia melakukan transfer teknologi.
"Ada (investor asing yang mau masuk), yang jelas ada Korea, Jepang, China, mana saja yang mau transfer teknologi, cepat dan murah, kita akan ambil," kata Luhut.
Adapun pemerintah menargetkan pembangunan LRT Bali bisa dimulai pada 2024 mendatang. "Kita berharap tahun depan bisa groundbreaking," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek LRT Bali tentunya sangat terbuka untuk swasta dalam negeri. Menurutnya, kemungkinan besar kontraktor proyek LRT Bali adalah pihak swasta.
"Bisa jadi nanti kontraktornya swasta. Jadi investasinya dari dalam (negeri)," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Budi Karya mengatakan, saat ini studi pembangunan LRT Bali sudah dilakukan. Studi ini akan dipertajam kembali untuk memastikan kesiapannya.
Adapun pedalaman studi LRT Bali akan dilakukan selama satu bulan, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Bali itu sudah dibuat feasibility study (FS)-nya. Kami ditugaskan oleh Pak Presiden membuat studi dalam waktu satu bulan, untuk membuat suatu skema KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau secara financing dengan format-format tertentu," ungkap Budi Karya.
https://money.kompas.com/read/2023/09/29/083000326/proyek-lrt-bali-ditargetkan-mulai-2024-korsel-hingga-jepang-minat-jadi