Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ASDP Genjot Digitalisasi, Pengguna Ferizy Capai 1,6 Juta

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, ASDP berhasil menerapkan inisiatif transformasi digital, mengubah secara signifikan pengalaman penyeberangan laut menjadi lebih modern melalui sistem e-ticketing Ferizy.

"Sejak diluncurkan dan diresmikan langsung oleh tiga menteri yaitu Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf, e-ticketing Ferizy kini menjadi tren baru dengan lebih dari 1,6 juta pengguna yang telah merasakan kemudahan dan kenyamanan menggunakan sistem ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10/2023).

Pada Agustus 2018, sebelum menggunakan sistem Ferizy, ASDP memulai perjalanan digitalisasi dari segi pelayanan dengan penerapan prepaid card (cashless) pada mesin EDC.

Lalu pada Juni 2019, pengguna jasa dapat membeli tiket di loket pelabuhan dan/vending machine. Data manifest diisi dengan menggunakan E-KTP reader dan/ passport reader.

Kemudian pada Mei 2020, masyarakat yang ingin menyeberang dari pulau Jawa ke Sumatera dapat membeli tiket melalui website dan aplikasi Ferizy, atau melalui sales channel Ferizy.

"Jumlah pengguna Ferizy terus bertumbuh dari tahun ke tahun secara konsisten," kata Ira.

Pada tahun pertama diluncurkan, Ferizy memilki 438.108 user hingga 31 Desember 2020. Jumlah tersebut mengalami peningkatkan 81 persen menjadi 792.808 user pada 31 Desember 2021.

Di tahun berikutnya, pengguna Ferizy meningkat 67 persen menjadi 1.178.576 user. Hingga dii September 2023, jumlah pengguna Ferizy tembus hingga lebih dari 1.600.000 user.

Ira menambahkan, pada layanan e-ticketing Ferizy, mencakup pula aspek keselamatan. Sebab data manifest penumpang tercatat lebih akurat karena langsung diisi oleh pengguna jasa secara real time.

"Data ini dapat diakses oleh stakeholder yakni regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi. Selain itu, hak pengguna jasa untuk mendapat jaminan asuransi juga dapat terpenuhi," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menilai, ASDP menjadi salah satu BUMN yang berkinerja baik dalam dua tahun terakhir dan melakukan transformasi bisnis sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya pengembangan digital menjadi strategi bisnis yang penting.

"Pengembangan digital tidak kalah penting apalagi di era disrupsi saat ini menuju teknologi yang semakin canggih dan modern, dan contohnya kita akan terus mendorong teknologi 5G," kata dia.

Erick menyebut, inovasi yang dilakukan ASDP telah mengurai kepadatan di area pelabuhan khususnya pada peak season. Tercermin dari angkutan Lebaran tahun ini di mana pemudik motor telah tertib membeli tiket ferry via e-ticketing sebesar 95 persen dan roda empat sebesar 90 persen.

"Artinya sudah mulai terbiasa sehingga layanan mudik di lapangan terencana dan terlaksana dengan baik," kata dia.

Berdasarkan data ASDP, penerapan reservasi tiket secara online memang telah berdampak signifikan terhadap berjalannya sistem operasional di pelabuhan. Sejak diberlakukan sistem ini, arus kedatangan pengguna jasa lebih terurai, khususnya pada saat golden time karena adanya kepastian jadwal kapal.

Durasi transaksi pada saat check in yang sebelumnya diperlukan 8-10 menit juga dapat terpangkas hanya menjadi 15-25 detik.

Sedangkan untuk waktu tunggu maksimal pengguna jasa menjadi hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan yang semula mencapai hingga berjam-jam ketika pembelian tiket masih dilakukan secara manual.

https://money.kompas.com/read/2023/10/05/205144926/asdp-genjot-digitalisasi-pengguna-ferizy-capai-16-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke