Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Melemah pada Pembukaan Sesi Perdagangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (26/10/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.18 WIB, IHSG berada pada level 6.798,96 atau turun 0,52 persen (35,4 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.834,38.

Sebanyak 199 saham melaju di zona hijau dan 213 saham di zona merah. Sedangkan 209 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih dalam trend bearish atau melemah setelah kemarin IHSG ditutup di bawah resisten 6.869 dengan candle shooting star.

“Pola tersebut mengisyaratkan peluang untuk melemah dan menguji kembali support 6.747. IHSG kemungkinan akan melanjutkan tren turun sebelumnya menuju 6.666 apabila kembali menembus ke bawah 6.747.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori negatif.

Indeks saham Nikkei Jepang melemah 1,9 persen (620,9 poin) pada level 30.649, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,4 persen (68,9 poin) pada posisi 17.016,34, Shanghai Komposit pada posisi 2.966,24 atau melemah 0,26 persen (7,8 poin), dan Strait Times turun 0,6 persen (20,1 poin) pada level Rp 3.058,59.

Rupiah melemah 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.918 per dollar AS.

Rupiah melemah 48 poin atau 0,31 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.870 per dollar AS.

“Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pun juga menaik, yield tenor 10 tahun sudah kembali mendekati 5 persen, setelah sempat turun ke kisaran 4,8 persen. Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.930 per dollar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 15.850 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Semalam, data penjualan rumah baru di AS bulan September mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih solid dan mampu menerima beban suku bunga tinggi.

Selain itu, konflik Israel Hamas juga masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar yang mendorong pelaku pasar tetap mempertahankan aset amannya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/10/26/094110626/ihsg-dan-rupiah-melemah-pada-pembukaan-sesi-perdagangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke