Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Operator LRT Jakarta Siap Bantu Perbaikan Roda LRT Jabodebek

Head of Corporate Secretary Division LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengatakan, pihaknya memiliki fasilitas perawatan berupa bubut roda untuk sarana dengan standard gauge 1.435 milimeter yang sama dengan sarana LRT Jabodebek.

"LRT Jakarta tentu akan mendukung jika fasilitas ini diperlukan dan direkomendasikan oleh DJKA (Ditjen Perkeretaapian Kemenhub) untuk perawatan sarana lain ke depannya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Terkait hal ini, Sheila menyebut, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Sebagai operator, LRTJ selalu berkomunikasi dan kordinasi dengan Kemenhub selaku regulator terkait penyelenggaraan perkeretaapian," ucapnya.

Dia mengungkapkan, LRT Jakarta sebelumnya juga pernah mendukung perawatan bubut roda kereta api (KA) Makassar-Parepare yang memiliki standard gauge yang sama.

Dengan adanya perawatan tersebut, maka LRT Jabodebek hanya mengoperasikan sekitar 9 trainset sehingga jarak kedatangan antarkereta (headway) menjadi semakin panjang yakni mencapai 1 jam dari normalnya 30 menit.

Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengungkapkan, 18 trainset yang harus menjalani bubut roda ini tengah mengantre karena pihaknya hanya memiliki satu mesin bubut.

Sementara waktu pengerjaan bubut roda yang aus ini bisa mencapai 1 minggu untuk 1 rangkaian kereta.

"Jadi perlu waktu yang cukup lama nih. Kejar-kejaran. Sekarang tinggal mana yang lebih dulu yang selesai bubut apa yang masuk lagi," ujar Kuswardojo saat ditemui di kawasan Sabang, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Lebih lanjut dia menjelaskan, perawatan bubut roda ini sampai saat ini baru bisa dikerjakan oleh LRT Jabodebek karena lebar roda LRT berbeda dengan roda kereta konvensional yaitu 1.435 milimeter dan konvensional 1.067 milimeter.

Artinya, apabila LRT Jabodebek menggunakan mesin bubut kereta konvensional seperti yang ada di Balai Yasa, maka pabrikan yang menyediakan mesin tersebut harus melakukan pengaturan ulang.

"Setting ulang, baik kelebarannya dan kondisi ketinggian rodanya harus setting ulang dulu untuk mesin bubutnya," jelasnya.

Oleh karena itu, seharusnya LRT Jabodebek memiliki mesin bubut tambahan untuk mempercepat perawatan 18 trainset LRT Jabodebek ini. Hal ini, kata Kuswardojo, telah disampaikan ke Kemenhub selaku regulator.

Belum ada rencana

Kemenhub masih belum berencana menambah mesin bubut baru untuk mempercepat proses perawatan roda 18 rangkaian kereta LRT Jabodebek.

Kendati demikian, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, pihaknya tengah mencari solusi lain yang lebih baik selain membeli mesin baru untuk mempercepat proses perawatan kereta LRT Jabodebek.

"Jadi sejauh ini belum ada keputusan pembelian mesin dan lain-lain karena memang masih kita cari solusi yang paling baik,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Saat ditemui di Stasiun LRT Jakarta Velodrome siang tadi, Risal menyebut, pihaknya telah berkomunikasi dengan LRT Jakarta yang memiliki mesin bubut agar LRT Jabodebek dapat menggunakan mesin tersebut untuk perawatan kereta.

"Tadi saya juga ngomong ke teman-teman LRT Jakarta, Jakpro. Mereka juga punya, bisa dimanfaatkan kok untuk mempercepat kalau harus dibubut," ucapnya kepada media setelah acara groundbreaking LRT Jakarta Fase 1B di Stasiun Velodrome, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Namun saat ditanyai lebih lanjut, Risal tidak dapat memastikan berapa jumlah mesin bubut roda yang dimiliki LRT Jakarta dan berapa lama waktu yang bisa dipersingkat untuk perawatan LRT Jabodebek.

Namun yang jelas, mesin bubut dari LRT Jakarta bisa menjadi salah satu opsi untuk mempercepat proses perawatan kereta LRT Jabodebek.

https://money.kompas.com/read/2023/11/01/123000626/operator-lrt-jakarta-siap-bantu-perbaikan-roda-lrt-jabodebek

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke