Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hasil Riset: Milenial Pakai "Paylater" untuk Beli Paket Internet sampai Liburan

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan riset Populix menemukan sebanyak 48 persen mayarakat Indonesia menggunakan layanan keuangan buy now pay later (BNPL) atau layanan paylater untuk pembelian paket data, internet, dan listrik.

Selain itu, 48 persen masyarakat juga menggunakan paylater untuk membeli pakaian dan 38 persen mengaku menggunakan paylater untuk pengeluaran bulanan.

Kemudian, sebanyak 21 persen masyarakat mengaku menggunakan paylater untuk memenuhi kebutuhan elektronik dan aksesoris, diikuti dengan gadget terbaru sebanyak 19 persen, dan liburan dengan 10 persen.

Secara umum, sebanyak 63 persen milenial diketahui menggunakan layanan buy now pay later (BNPL) atau layanan paylater.

Co-founder dan CEO Populix Timoty Astandu menjelaskan, mayoritas pengguna paylater tersebut berasal dari Pulau Jawa. Pengguna layanan keuangan paylater juga 59 persen digunakan oleh kelas sosial atas.

Hasil survei yang dilakukan pada September 2023 terhadap 1.017 responden pria dan wanita di Indonesia itu menemukan 55 persen pernah melakukan pembayaran menggunakan layanan paylater.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bagaimana paylater memainkan peran signifikan dalam aktivitas ekonomi Indonesia saat ini," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/11/2023).

Ia menambahkan, keterjangkauan paylater semakin meningkat bagi masyarakat.

Fleksibilitas dalam pembayaran cicilan hingga kemudahan dalam registrasi mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran untuk melakukan transaksi.

Lebih rinci Timoty membeberkan, Shoppee Paylater menjadi pilihan utama responden dengan 89 persen mayoritas jawaban.

Posisi selanjutnya disusul dengan GoPay Later dengan 50 persen, Kredivo Paylater 38 persen, Akulaku Paylater 36 persen, Traveloka PayLater 27 persen, Home Credit 16 persen, Indodana 13 persen, dan Atome sebanyak 5 persen.

Namun begitu, Timoty menganggap mayoritas masyarakat Indonesia cukup bijak mengelola keuangannya.

Pasalnya, sebanyak 82 persen atau mayoritas responden memiliki cicilan paylater kurang dari Rp 1 juta per bulan.

"Hal ini menunjukkan, responden telah memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik dengan membatasi nominal cicilan yang mereka miliki sehingga pengeluaran bulanan tetap terkendali," imbuh dia.

Di sisi lain, dalam memilih brand paylater responden akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti terkoneksi dengan marketplace (71 persen), terdaftar di OJK (67 persen), pembayaran cicilan yang fleksibel (57 persen), kemudahan registrasi (52 persen), dan bunga rendah (50 persen).

Sebagai informasi, temuan Populix tersebut dirangkum dalam sebuah riset bertajuk Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption.

Riset ini bertujuan untuk mengungkap motivasi dan tren di balik popularitas yang semakin meningkat dari layanan paylater di kalangan masyarakat Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2023/11/02/070000126/hasil-riset--milenial-pakai-paylater-untuk-beli-paket-internet-sampai-liburan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke