Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Bohong Jawab 4 Pertanyaan Ini Saat Wawancara Kerja

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketika wawancara kerja atau interview kerja, konsep "promosi diri" sering kali menjadi hal yang ditekankan. Banyak pakar karier menyatakan, kandidat terbaik adalah yang tahu cara menyampaikan pengalaman kerja dengan cara yang membuktikan bahwa mereka unggul dalam posisi pekerjaan yang dilamar.

Pada titik tertentu, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah boleh sedikit berbohong saat wawancara kerja untuk membuat HRD terkesan?

Meskipun Anda mungkin tergoda untuk menampilkan diri Anda dengan beberapa hal yang dilebih-lebihkan di sana-sini, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dan risiko dalam melakukan hal tersebut.

Penyampaian secara persuasif adalah sebuah keterampilan, dan ada perbedaan tipis antara memberikan jawaban yang bagus dan tidak jujur saat wawancara kerja.

Dikutip dari Harvard Business Review, Selasa (7/11/2023), Anda sebaiknya tidak berbohong saat menjawab beberapa pertanyaan ini saat wawancara kerja.

1. Berapa gaji Anda saat ini?

Ketika HRD mengajukan pertanyaan ini, Anda mungkin tergoda untuk melebih-lebihkan gaji Anda saat ini untuk mendorong HRD memberikan penawaran yang lebih baik kepada Anda.

Pendekatan yang lebih aman adalah dengan terlebih dahulu mengembalikan pertanyaan tersebut kepada mereka.

Anda dapat melakukan ini dengan menekankan minat Anda pada posisi tersebut dan kesediaan Anda untuk bernegosiasi setelah Anda dan HRD memutuskan bahwa posisi tersebut cocok.

Misalnya, Anda dapat mengatakan seperti ini.

"Meskipun gaji merupakan pertimbangan penting bagi saya, fokus utama saya adalah menemukan peluang yang tepat untuk menyumbangkan keterampilan saya dan berkembang secara profesional. Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang peran dan tanggung jawab dan melihat apakah itu cocok sebelum kita melanjutkan ke pembahasan gaji."

Jika HRD tidak mau mengalah, pendekatan lain adalah dengan memberikan kisaran gaji yang mempertimbangkan riset Anda.

Dalam kasus tersebut, Anda tidak berbohong dengan memberikan angka palsu. Sebaliknya, Anda mendekati pertanyaan tersebut dengan fleksibilitas dan profesionalisme, dan memberi tahu perekrut bahwa Anda mencoba bekerja dengan mereka.

2. Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?

Ini bisa menjadi pertanyaan yang sangat menantang jika Anda diberhentikan atau dipecat. Naluri Anda mungkin menyuruh Anda menyembunyikan fakta tersebut.

Dalam situasi sensitif ini, Anda sebaiknya jujur namun fokus pada hal-hal positif, seperti bagaimana Anda berencana untuk bergerak maju dan mengapa Anda bersemangat dengan peluang baru ini.

Ingatlah bahwa sebagian besar orang akan memahaminya, karena pemangkasan jumlah karyawan banyak terjadi selama pandemi. Namun, jika Anda berbohong tentang hal itu, HRD mana pun akan menganggapnya sebagai tanda bahaya.

Berikut ini contoh jawaban yang dapat Anda katakan.

"Sementara saya menikmati tiga tahun saya di (nama perusahaan), menjelang akhir masa kerja saya, perusahaan saya mengumumkan bahwa mereka sedang mengalami beberapa perubahan organisasi yang mendasar. Posisi saya, bersama dengan semua orang di tim pemasaran, dihentikan.

Oleh karena itu, saya memandangnya sebagai sebuah berkah tersembunyi, karena saya merasa seperti mencapai batas atas perkembangan saya sendiri. Itu sebabnya saya bersemangat untuk mengejar peluang ini dan terus berkembang sebagai manajer pemasaran."

Demikian pula, jika Anda resign dari pekerjaan sebelumnya karena keadaan yang negatif, fokuslah pada hal positif, misalnya apa yang Anda pelajari, mengapa pekerjaan di masa lalu tidak selaras dengan tujuan Anda, dan mengapa posisi itu tidak selaras dengan tujuan Anda.

Berbicara negatif tentang perusahaan lama tidak akan memberikan kesan pertama yang terbaik. HRD mungkin khawatir Anda akan melakukan hal yang sama terhadap mereka.

Selain itu, jangan lupa untuk menyoroti semua pencapaian besar yang Anda raih selama bekerja. Nada dan penyampaian penting di sini.

Tekankan komitmen Anda untuk maju dan berkontribusi pada perusahaan baru Anda.

3. Bagaimana pengalaman Anda dengan atasan sebelumnya?

Sama seperti Anda tidak boleh berbicara negatif tentang perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya, salah satu kesalahan terbesar yang dapat Anda lakukan adalah berbicara buruk tentang atasan terakhir Anda.

Anda harus fokus pada hal positif selama tahap wawancara kerja. Cara Anda menjawab pertanyaan ini akan menentukan apakah HRD melihat Anda sebagai seseorang yang dapat diajak bekerja sama.

Anda bisa menjawab pertanyaan itu dengan jawaban seperti ini.

"Saya mempunyai kesempatan untuk bekerja dengan beragam atasan sepanjang karier saya, masing-masing membawa gaya kepemimpinan unik mereka. Dalam pekerjaan saya sebelumnya, saya bekerja dengan seorang atasan yang memiliki pola pikir “tanpa alasan” dan belajar banyak darinya, khususnya dalam hal manajemen proyek dan pelaksanaan campaign.


Meskipun ada kalanya kami berselisih paham, saya menyukai cara dia menantang tim dan berharap banyak dari kami. Saya bersemangat untuk mengambil pelajaran darinya dan membantu tim saya menjadi lebih tangguh dan adaptif di masa depan."

4. Apa pengalaman Anda dengan (keterampilan) atau (program)?

Bagaimana jika Anda tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan? Bagaimana jika Anda belum pernah bekerja dengan program yang mereka gunakan setiap hari?

Haruskah Anda berbohong dan mengatakan Anda memiliki pengalaman yang relevan?

Anda sebaiknya mengakui kesediaan Anda untuk belajar dan berkembang di bidang yang mereka soroti. Kemudian alihkan pembicaraan ke keterampilan lain yang Anda miliki dan yang Anda tahu akan memberikan dampak. Lakukan dengan percaya diri dan pola pikir berkembang.

Kebanyakan HRD akan menghargai seseorang yang mau belajar dan memiliki sikap yang baik dibandingkan orang yang sok tahu namun memiliki sikap yang kurang baik.

https://money.kompas.com/read/2023/11/07/191612126/jangan-bohong-jawab-4-pertanyaan-ini-saat-wawancara-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke