JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Senin (13/11/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (10/11/2023) berakhir di zona merah pada level 6.809,26 atau turun 0,42 persen (28,97 poin).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang mengalami penguatan terbatas.
Sentimen positif muncul dari data ekonomi China yang mencatat penjualan ritel diproyeksikan mengalami kenaikkan dari sebelumnya 5,5 persen menjadi 6,5 sampai 7 persen.
“Tentu ini merupakan berita bagus bagi China dimana sebelumnya mengalami deflasi. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.795 sampai 6.815,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Sementara itu, dari dalam negeri, terdapat data neraca perdagangan yang diperkirakan akan mengalami surplus meskipun mengalami penurunan.
Sejauh ini, hal tersebut sedikit banyak akan memberikan dampak positif terhadap pasar dalam negeri terkait dengan ketahanan menghadapi ketidakpastian.
Di sisi lain, menjelang akhir tahun, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih di bawah target. Pemerintah melihat bahwa, salah satu strategi pengembangan UMKM naik kelas dan UMKM Go Export yaitu melalui peningkatan akses pembiayaan.
"Pembiayaan bagi UMKM menjadi salah satu faktor penting yang dapat menjadi akselerator perkembangan UMKM. Pasar akan berliku dan penuh dengan gejolak, namun kami percaya bahwa kita bisa melewatinya,” tegas dia.
Berbeda, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang untuk melanjutkan penurunan setelah berada di bawah garis SMA-20 pada hari Jumat pekan lalu. Level support IHSG berada di 6.734, 6.675 dan 6.633, sementara level resistennya di 6.878, 6.968 dan 7.058.
“IHSG kemungkinan akan melanjutkan fase koreksi menuju 6.734. Namun apabila IHSG menembus ke atas 6.878 maka akan membuka jalan menuju resisten berikutnya di 6.968. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” ungkap Ivan.
Adapun rekomendasi saham dari dua perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut.
1. BinaArtha Sekuritas
2. Pilarmas Investindo
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
https://money.kompas.com/read/2023/11/13/083152426/bagaimana-proyeksi-ihsg-di-awal-pekan-ini-rekomendasi-sahamnya