Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potensi Bisnis Layanan Berbasis Lokasi

Termasuk dalam big data adalah data spasial, data hasil teknologi geospasial yang menyajikan suatu informasi tertentu di suatu lokasi, suatu tempat, suatu area, menggunakan sistem referensi dan koordinat.

Bisnis terkait pemanfaatan data spasial atau yang disebut bisnis layanan berbasis lokasi, saat ini berkembang sangat pesat dengan bantuan internet dan artificial inteligence.

Bisnis ini memanfaatkan teknologi dan informasi lokasi untuk menyediakan layanan atau produk kepada pengguna berdasarkan lokasi geografis.

Perkembangan bisnis berbasis data spasial pada masa depan masih sangat menjanjikan, pasarnya sangat besar.

Menurut riset Modor Intelligence, rata-rata pertumbuhan bisnis ini mencapai lebih dari 24 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dengan nilai hingga 50 miliar dollar AS Tahun 2023 dan diprediksikan akan mencapai lebih dari 120 miliar dollar AS pada 2028.

Pasar terbesar ada di kawasan Amerika Utara dan pertumbuhan tercepat ada di kawasan Asia-Pasifik, di mana di dalamnya termasuk Indonesia.

Pertumbuhan besar di Asia Pasifik dipengaruhi segmentasi pasar berupa barang konsumen yang bergerak cepat (Fast-Moving Consumer Goods) dan E-commerce, retail, kesehatan, IT dan telekomunikasi, transportasi, gas dan minyak bumi dan industri lain.

Hal ini didukung dengan faktor pendorong yang besar, berupa adanya kebutuhan untuk geo-based marketing yang semakin tinggi, perkembangan teknologi, khususnya ultra wide band dan bluetooth low energy untuk layanan indoor, dan munculnya pemanfaatan baru untuk layanan berbasis lokasi karena penggunaan media sosial dan aplikasi berbasis lokasi yang semakin meningkat.

Sebagai contoh, aplikasi pemetaan dan navigasi serta turunannya saat ini berkembang dengan sangat cepat.

Google Maps menggunakan informasi lokasi untuk memberikan petunjuk arah, estimasi waktu tempuh, pilihan rute, analisis lokasi, analisis jaringan, dan informasi lainnya kepada pengguna.

Google Maps diluncurkan pada 2004 memiliki cakupan penggunaan yang luas. Cakupan pelayanannya termasuk dalam bidang sains dan pendidikan, makanan dan minuman, komputer elektronik dan teknologi, perjalanan dan pariwisata dan 20 kategori lainnya.

Pendapatan Google Maps, baik dari pencarian lokal desktop dan seluler diperkirakan berjumlah lebih dari 11 miliar dollar AS pada 2023.

Saat ini lebih dari 160 negara menggunakan Google, termasuk negara-negara besar seperti Jerman, UK, dan USA.

Beberapa negara lain menggunakan teknologi informasi dan pemetaan yang dikembangkan sendiri, seperti contohnya Tiongkok dengan teknologi Baidu.

Tiongkok, melalui Baidu telah melakukan komersialisasi sejak 2016. Baidu hadir berkompetisi dengan Google Maps.

Bisa jadi ini merupakan bentuk kemandirian geospasial di Tiongkok dan pemerintah Tiongkok mewajibkan penggunaan Baidu sebagai basemap di Tiongkok.

Berkat kemandirian geospasial, Tiongkok melalui Baidu sekarang memiliki pendapatan berkisar 4 miliar dollar AS.

Indonesia mempunyai potensi untuk meningkatkan perekonomian dari bisnis layanan berbasis lokasi. Indonesia berada di peringkat empat besar pengguna smartphone terbanyak di dunia, setelah China, India dan USA dengan pengguna lebih dari 194 juta.

Jumlah pengguna internet di Indonesia selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tahun 2019 pengguna internet masih di bawah 180 juta, saat ini sudah mencapai lebih dari 220 juta.

Jumlah smartphone dan jumlah pengguna internet merupakan faktor penting pertumbuhan bisnis layanan berbasis lokasi.

Menurut riset Hootsuite (2020), sebanyak 75 persen pengguna smartphone berpotensi menggunakan aplikasi berbasis lokasi atau aplikasi peta.

Untuk mendorong dan mendukung iklim pertumbuhan bisnis dan industri layanan berbasis lokasi, diperlukan kemandirian produk peta dasar, terutama peta dasar skala besar.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Informasi Geospasial terus melengkapi produksi peta dasar Indonesia.

Saat ini Indonesia telah memiliki peta dasar seluruh Indonesia untuk skala 1:50.000 dan peta dasar lebih detail skala 1:25.000 untuk seluruh Pulau Jawa.

Pemerintah terus melengkapi peta dasar skala yang lebih detail lagi, yaitu 1:5000 untuk seluruh Indonesia, agar dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan industri layanan berbasis lokasi di Tanah air.

https://money.kompas.com/read/2023/11/13/133344526/potensi-bisnis-layanan-berbasis-lokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke