Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Jadi Negara Maju Tahun 2045, Menko Airlangga: Ambisius Tapi Realistis...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan Indonesia dapat menjadi negara maju pada tahun 2045. Target ini diakui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ambisius, namun menurutnya masih realistis.

Oleh karenanya, Airlangga menekankan pentingnya upaya lebih untuk merealisasikan target dari 100 tahun merdekanya Indonesia. Pada saat bersamaan, diperlukan kolaborasi dari berbagai elemen terkait untuk mewujudkan Indonesia jadi negara maju.

"Indonesia memiliki cita-cita menjadi negara maju di tahun 2045, tepat 100 tahun sejak Indonesia merdeka. Target ini ambisius, tapi realistis," kata dia, dalam acara Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, Selasa (21/11/2023).

Lebih lanjut Airlangga bilang, terdapat 4 peluang yang perlu dimaksimalkan agar Indonesia dapat meraih predikat negara maju. Pertama, peluang berkaitan dengan populasi.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta, Indonesia menjadi negara keempat dengan populasi terbesar dunia. Peluang ini dinilai perlu dimanfaatkan, dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan industri terkini dan mendatang.

"Agar menghasilkan output perekonomian yang tinggi," ujar Airlangga.

Peluang kedua ialah terkait hilirisasi. Dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, Airlangga menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah lewat hilirisasi, sehingga dapat mendongkrak produk domestik bruto (PDB).

"Saat ini hilirisasi sudah dibangun dengan membangun ekosistem di sektor manufaktur maupun sektor bebasis kendararaan listrik dan juga hilirisasi mineral sebagai nilai tambah menuju industrialisasi yang bermanfaat," tuturnya.

Kemudian, peluang yang ketiga ialah terkait dengan digitalisasi. Airlangga menyebutkan, saat ini nilai ekonomi digital Indonesia telah mendekati 80 miliar dollar AS.

Angka ini berpotensi terus meningkat, dan disebut dapat mencapai 1 triliun dollar AS pada 2030.

Oleh karenanya, pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur terkait digitalisasi seperti satelit untuk akses internet. Pada saat bersamaan, pemerintah meluncurkan program pengembangan talenta digital bekerjasama dengan sejumlah raksasa perusahaan teknologi seperti Apple, Microsoft, hingga Amazon.

Peluang yang terakhir ialah terkait inovasi. Menurut Airlangga, inovasi diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing Tanah Air.

"Peluang tersebut menjadi modal yang baik bila dimanfaatkan secara optimal. Dan saat ini fundamental ekonomi kita dibandingkan dengan berbagai negara lain relatif jauh lebih baik, dan Indonesia termasuk dalam top 5 ekonomi di dunia," ucapnya.

Sebelumnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan, peluang Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 sangat kecil.

Alih-alih menjadi negara maju, Indonesia diproyeksi masuk ke jebakan negara pendapatan menengah atau middle income trap.

Pernyataan itu disampaikan LPEM FEB UI dalam dokumen White Paper bertajuk "Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029". Secara garis besar, Indonesia disebut belum cukup memenuhi syarat menjadi negara maju.


LPEM FEB UI menyoroti lambatnya laju pertumbuhan pendapatan nasional bruto (PNB) RI. Berdasarkan data Bank Dunia, rata-rata pertumbuhan PNB RI hanya mencapai 3,5 persen pada periode 2011-2022.

Padahal, untuk mencapai target menjadi negara maju sebelum 2045, Indonesia disebut membutuhkan tingkat pertumbuhan PNB rata-rata sebesar 5 persen per tahun.

https://money.kompas.com/read/2023/11/21/184500526/indonesia-jadi-negara-maju-tahun-2045-menko-airlangga--ambisius-tapi-realistis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke