Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga AS Terpaksa Cari Kerja Sampingan untuk Hadapi Kenaikan Harga

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi yang tinggi membuat banyak orang Amerika Serikat (AS) melakukan pekerjaan sampingan. Hal ini dilakukan karena harga kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, sebanyak 8,4 juta orang memiliki kerja sampingan pada Oktober. Catatan ini jadi yang tertinggi sejak Juli 2019, sebelum pandemi Covid-19.

Dilansir Fox Business, Rabu (22/11/2023), jumlah pekerja ini mencakup sekitar 5,3 persen dari total angkatan kerja AS, atau tumbuh 4,8 persen pada tahun lalu.

Pemerintah AS melaporkan, rata-rata penghasilan per jam untuk karyawan adalah 11,05 dollar AS. Jumlah itu justru turun dari penghasilan per jam sebelum krisis inflasi yakni 11,43 dollar AS.

Dengan begitu, dapat dikatakan kondisi pekerja di AS saat ini sebenarnya lebih buruk dibandingkan dua tahun lalu.

Inflasi memang telah menghantam pengeluaran sebagaian besar rumah tangga AS. Inflasi mengkerek harga kebutuhan pokok sewa. Beban tersebut secara tidak proporsional ditanggung oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Harga barang konsumsi seperti bensin, bahan makanan, dan sewa tumbuh 3,2 persen secara tahunan pada Oktober 2023. Harga tersebut tumbuh 17,62 persen ketika dibandingkan harga pada Januari 2021 sebelum adanya krisis inflasi.

Riset Moody's Analytics menemukan, warga Amerika Serikat mengeluarkan sekitar 650 dollar AS lebih banyak per bulan dibandingkan dua tahun lalu.



https://money.kompas.com/read/2023/11/22/113753926/warga-as-terpaksa-cari-kerja-sampingan-untuk-hadapi-kenaikan-harga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke