Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tampung Lebih Banyak Masukan, Pemerintah Perpanjang Masa Evaluasi PP Nomor 36 Tahun 2023

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan memperpanjang masa evaluasi atas implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan Pengolahan Sumber Daya Alam (DHE SDA).  

Pemutusan itu dilakukan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kamis (30/11/2023). 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, PP Nomor 36 Tahun 2023 telah terimplementasi dengan baik dan memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. 

Namun, pemerintah memutuskan memperpanjang masa evaluasi guna menampung masukan dari para pelaku usaha terkait beleid tersebut. 

“Compliance (terhadap PP Nomor 36 Tahun 2023) sudah bagus. Yang tidak comply hanya 1 persen. Tetapi, kami pantau lagi dalam tiga bulan. Kami sosialisasi lagi ke pelaku usaha,” ujarnya dalam siaran pers.  

Sementara itu, Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono mengungkapkan, hasil evaluasi Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, telah terjadi peningkatan ekspor SDA sejak Juli 2023.

Peningkatan ekspor itu diikuti dengan kenaikan incoming pada rekening khusus (reksus). Selain itu, pangsa ekspor SDA juga mengalami peningkatan di atas 60 persen. 

“Jadi, dari sisi nilai (pangsa ekspor SDA) sudah 64-65 persen dari total ekspor. Ini lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya,” tegas Susiwijono.  

Lebih lanjut, penerimaan DHE SDA pada reksus turut mendorong peningkatan penyaluran kredit valas bank dan dana pihak ketiga (DPK) valas bank, sejalan dengan penempatan DHE ke deposito valas bank. 

Adapun penerimaan DHE SDA pada Agustus 2023 mencapai  10,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Kemudian, pada September 2023, angkanya turun tipis menjadi 9 miliar dollar AS dan  kembali naik menjadi 10,2 miliar dollar AS pada Oktober 2023.

Sementara itu, nilai yang ditempatkan mencapai 2,7 miliar dollar AS pada Agustus 2023, 2,3 miliar dollar AS pada September 2023, dan 2,9 miliar dollar AS pada Oktober 2023.  

“Harusnya persentase penempatan sebesar 30 persen dari nilai penerimaan, tetapi saat ini  kisarannya telah berada di angka 25-29 persen,” jelas Susiwijono.  

Adapun sektor pertambangan menjadi penyumbang terbesar penerimaan DHE SDA dengan pangsa sekitar 59 persen hingga 72 persen, diikuti dengan sektor perkebunan dengan pangsa sekitar 25 persen hingga 37 persen. 

Sementara itu, kontribusi sektor kehutanan dan perikanan relatif kecil. 

Susiwijono menambahkan, telah terjadi perpindahan penempatan DHE SDA yang awalnya eksportir. Kondisi ini menempatkan DHE di reksus.

Kini, mereka mulai mengalihkan penempatannya ke deposito valas dan term deposit (TD) valas DHE. 

Sejak Agustus 2023, berbagai instrumen penempatan yang disiapkan BI telah berpengaruh secara langsung terhadap cadangan devisa.  

Sebagai informasi, turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wakil Menteri Keuangan, serta pejabat eselon I di lingkungan kementerian/lembaga.  

https://money.kompas.com/read/2023/12/01/175242426/tampung-lebih-banyak-masukan-pemerintah-perpanjang-masa-evaluasi-pp-nomor-36

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke