Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Macam-macam Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

KOMPAS.com - inflasi berdasarkan penyebabnya terbagi dalam beberapa kategori. Inflasi sendiri diartikkan sebagai suatu fenomena ketika harga-harga barang dan jasa mengalami kenaikan.

Penyebab paling umum yakni adanya lonjakan permintaan atasa suatu barang atau jasa. Jika permintaan barang dan jasa melebihi penawaran yang tersedia, perusahaan mungkin akan menaikkan harga untuk mengimbangi tingginya permintaan.

Kemudian peningkatan biaya produksi, seperti kenaikan upah atau harga bahan baku, dapat mendorong perusahaan untuk menaikkan harga produk mereka.

Kenaikan harga bahan baku, seperti minyak atau logam, juga dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi dan kemudian meningkatkan harga produk akhir.

Inflasi berdasarkan penyebabnya

Mengutip laman Bank Indonesia, berikut daftar inflasi berdasarkan penyebab:

1. Inflasi permintaan (demand pull inflation)

Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya pertama adalah demand pull inflation. Ini terjadi ketika permintaan barang dan jasa melebihi penawaran yang ada di pasar.

Peningkatan permintaan yang signifikan dapat menyebabkan kenaikan harga karena perusahaan dan pengecer dapat menetapkan harga lebih tinggi untuk mengimbangi tingginya permintaan.

2. Inflasi biaya (cost push inflation)

Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya kedua adalah cost push inflation. Kondisi ini terjadi ketika biaya produksi barang dan jasa meningkat secara signifikan, mendorong kenaikan harga.

Kenaikan biaya produksi, seperti upah atau harga bahan baku, dapat mengakibatkan perusahaan menaikkan harga produk mereka.

3. Inflasi ekspektasi

Ekspektasi inflasi merujuk pada perkiraan atau harapan individu atau pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi di masa depan. Ekspektasi ini memainkan peran penting dalam perilaku konsumen, pengusaha, dan kebijakan ekonomi.

Ekspektasi inflasi mempengaruhi keputusan konsumen dalam hal pembelian dan tabungan. Jika konsumen mengantisipasi inflasi tinggi, mereka mungkin cenderung lebih cepat menghabiskan uang atau menginvestasikan aset mereka untuk menghindari depresiasi nilai uang.

Selain itu pengusaha membuat keputusan investasi berdasarkan ekspektasi inflasi. Jika mereka mengantisipasi inflasi yang tinggi, mereka mungkin akan menyesuaikan harga produk dan layanan mereka, atau bahkan meningkatkan investasi pada aset berharga.

Otoritas moneter, seperti bank sentral, juga memperhitungkan ekspektasi inflasi dalam menetapkan kebijakan moneter.

Jika ekspektasi inflasi rendah, bank sentral mungkin lebih cenderung untuk mengurangi suku bunga guna merangsang pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jika ekspektasi inflasi tinggi, kebijakan moneter dapat diarahkan untuk mengendalikan inflasi.

Itulah informasi seputar inflasi berdasarkan penyebabnya. Bila merujuk pada keterangan BI, jenis inflasi berdasarkan penyebabnya ada 3.

https://money.kompas.com/read/2023/12/12/172128126/macam-macam-inflasi-berdasarkan-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke