Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Ekspor Lebih Besar dari Impor maka Disebut Apa?

KOMPAS.com - Jika ekspor lebih dari impor maka disebut dengan surplus perdagangan. Begitupun sebaliknya, bila impor melebihi nilai ekspor, dikenal dengan defisit perdagangan.

Mengutip Investopedia, jika ekspor lebih besar dari impor maka terjadi yang disebut surplus perdagangan di mana hal ini jadi tolak ukur keberhasilan ekonomi suatu negara.

Surplus perdagangan mencerminkan arus masuk bersih mata uang domestik dari pasar luar negeri. Hal ini merupakan kebalikan dari defisit perdagangan, yaitu arus keluar bersih (net outflow) dan terjadi jika nilai impor lebih besar dari ekspor.

Surplus perdagangan memberikan banyak keuntungan. Surplus perdagangan dapat menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, namun juga dapat menyebabkan harga dan suku bunga yang lebih tinggi dalam suatu perekonomian.

Neraca perdagangan suatu negara juga dapat mempengaruhi nilai mata uangnya di pasar global, karena memungkinkan suatu negara mengendalikan sebagian besar mata uangnya melalui perdagangan.

Dalam banyak kasus, surplus perdagangan membantu memperkuat mata uang suatu negara dibandingkan mata uang lainnya, sehingga mempengaruhi nilai tukar mata uang.

Namun hal ini bergantung pada proporsi barang dan jasa suatu negara dibandingkan dengan negara lain, serta faktor pasar lainnya.

Jika hanya berfokus pada dampak perdagangan, surplus perdagangan berarti terdapat tingginya permintaan terhadap barang-barang suatu negara di pasar global, yang mendorong harga barang-barang tersebut lebih tinggi dan mengarah pada penguatan langsung pada mata uang domestik.

Surplus perdagangan terjadi ketika nilai ekspor suatu negara melebihi nilai impornya dalam suatu periode waktu tertentu. Ini berarti bahwa negara tersebut lebih banyak menjual barang dan jasa ke pasar internasional daripada yang dibelinya dari luar negeri. Surplus perdagangan dapat memiliki beberapa dampak pada ekonomi suatu negara:

Manfaat surplus perdagangan

Neraca perdagangan dikatakan surplus apabila ekspornya lebih besar. Ada beberapa manfaat dari surplus ekspor.

1. Peningkatan pendapatan

Surplus perdagangan dapat menyebabkan peningkatan pendapatan negara karena nilai ekspor yang lebih tinggi.

2. Penguatan mata uang

Surplus perdagangan dapat menyebabkan penguatan mata uang negara tersebut karena tingginya permintaan terhadap mata uang tersebut.

3. Cadangan devisa

Surplus perdagangan dapat meningkatkan cadangan devisa negara, memberikan ketahanan terhadap fluktuasi nilai tukar dan krisis keuangan.

4. Investasi asing

Meningkatkan daya tarik bagi investor asing karena stabilitas ekonomi dan kepercayaan pada mata uang negara tersebut.

5. Peningkatan investasi dalam negeri

Dengan adanya surplus perdagangan, ada potensi untuk meningkatkan investasi dalam negeri karena pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

6. Stabilitas makroekonomi

Surplus perdagangan dapat menyebabkan stabilitas makroekonomi dengan menahan tekanan inflasi dan memberikan pemerintah lebih banyak fleksibilitas kebijakan.

Tantangan surplus perdagangan

Sebagaimana yang sudah disampaikan di atas, neraca perdagangan suatu negara dikatakan surplus apabila impornya lebih sedikit daripada ekspor.

Kendati demikian, ada beberapa tantangan ketika suatu negara mengalami surplus perdagangan.

1. Penurunan ekspor

Surplus perdagangan dapat menciptakan tekanan untuk menjaga tingkat ekspor yang tinggi, yang bisa menjadi tantangan jika permintaan global berkurang.

2. Depresiasi mata uang

Ada risiko bahwa kelebihan penawaran mata uang dapat menyebabkan depresiasi, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan impor.

3. Proteksionisme

Surplus perdagangan dapat memicu reaksi proteksionisme dari mitra dagang, seperti tarif atau hambatan perdagangan lainnya.

4. Ketidakseimbangan struktural

Surplus perdagangan yang berkelanjutan mungkin mencerminkan ketidakseimbangan struktural dalam ekonomi yang dapat menjadi risiko jangka panjang.

5. Tergantung pada pasar tertentu

Terlalu tergantung pada pasar tertentu dapat meningkatkan risiko ketika permintaan dari pasar tersebut menurun.

Perlu diingat bahwa keberlanjutan surplus perdagangan juga tergantung pada sejumlah faktor, termasuk kebijakan ekonomi, dinamika pasar global, dan respons dari negara-negara mitra dagang.

Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa surplus perdagangan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi negara tersebut.

Kesimpulannya, jika ekspor lebih dari impor maka disebut dengan surplus perdagangan.

https://money.kompas.com/read/2023/12/13/124206126/jika-ekspor-lebih-besar-dari-impor-maka-disebut-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke