Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lakukan 4 Uji Ini Sebelum Memulai Bisnis

Oleh: Ramos Mangihut Yemima S. dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Membangun sebuah bisnis atau usaha tidak hanya sekadar eksekusi ide, namun juga dibutuhkan persiapan yang matang. Persiapan yang matang pun tak hanya sekadar memikirkan modal. Namun, masih banyak yang melewatkan tahap ini.

Berkecimpung di dunia bisnis dapat diibaratkan seperti memancing ikan di sebuah lautan. Seorang pengusaha membutuhkan kail yang baik dan umpan yang segar. Sebab, persiapan yang matang akan mewujudkan hasil yang matang.

Pentingnya analisis dalam sebuah usaha dibahas dalam siniar Obsesif bersama Stevien Jimmy, Co Founder & COO, Kita Lulus dengan tautan dik.si/obsesifpodcast.

Di sana, Jimmy membagikan ceritanya bagaimana sebuah pengambilan keputusan usaha dimulai dari observasi pasar dan peluang. Hal ini karena kehati-hatian dalam mengambil langkah sangat penting bagi bertahannya sebuah usaha.

Melansir beberapa sumber, berikut langkah-langkah utama yang penting dilakukan dalam memulai bisnis.

1. Uji Pemasaran (Market Testing)

Uji Pemasaran atau market testing adalah salah satu tahap terpenting dari berdirinya sebuah usaha. Melansir Indeed, uji pemasaran adalah kegiatan riset yang dapat membantu bisnis melakukan penilaian terhadap performa produk, penentuan lokasi penjualan yang spesifik, pemetaan demografi konsumen, dan lain-lain.

Ada bermacam-macam tipe uji pemasaran. Salah satu contohnya, focus groups, yaitu diskusi secara berkelompok, membahas tentang pandangan terhadap kelayakan produk dan evaluasi. Lantas, ragam tipe uji pemasaran dapat menyesuaikan kebutuhan dari sebuah usaha.

2. Uji Konsep (Concept Testing)

Uji konsep (concept testing) juga sama pentingnya dengan uji pemasaran. Pada tahap ini, seorang pengusaha harus memikirkan konsep produk yang matang lewat presentasi, survei konsumen, sampai pada penggunaan media digital.

Contoh, jika ingin membuat produk makanan ringan, harus ada konsepsi visual, penentuan nama merek, penggunaan warna dalam bungkus makanan, sampai pada penyajian promosi produknya baik secara digital maupun konvensional.

3. Uji Produk Berbasis Ide (Idea-Based Product Testing)

Melansir Jumpseller, tahap uji produk berbasis ide (idea-based product testing) ini dapat membantu pengusaha untuk melihat dari sudut pandang konsumen. Tahap ini dapat dimulai lewat langkah paling sederhana, yaitu komunikasi.

Tanyakan pada calon konsumen apakah ide dari produk yang ingin direalisasikan terdengar menarik atau tidak.

Kemudian, data yang ada dapat didukung dengan data digital. Data digital dapat dikumpulkan lewat situs layanan gratis seperti Google Analytics untuk mempelajari tren pasar.

4. Uji Prototipe (Prototype-Based Product Testing)

Jika ide dan gambaran besar sebuah produk sudah tertata dengan sangat baik, langkah selanjutnya adalah melakukan uji prototipe. Buat produk dalam berbagai versi agar dapat melakukan perbandingan hasil.

Tawarkan produk prototipe pada calon konsumen. Pemilihan calon konsumen harus hati-hati dan akurat, sesuai dengan target audiens yang ingin dicapai.

Catat dan cermati setiap komentar dan masukan dari mereka, agar dapat menjadi acuan untuk peluncuran produk resmi di masa depan.

Dengan demikian, sebuah produk dapat memiliki nilai yang berharga di mata konsumen dan di mata pasar. Persiapan yang matang dapat menciptakan peluang keuntungan yang besar bagi sebuah usaha.

Penasaran dengan obrolan selengkapnya?

Nantikan episodenya bersama bersama Stevien Jimmy, Co Founder & COO at Kita Lulus dalam siniar Obsesif dengan tautan dik.si/obsesifpodcast. Dengarkan juga informasi menarik lainnya seputar dunia kerja!

https://money.kompas.com/read/2023/12/14/161001226/lakukan-4-uji-ini-sebelum-memulai-bisnis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke