Proyeksi Isu Ekonomi Debat Cawapres 22 Desember, dari Pertumbuhan Ekonomi sampai Penerimaan Pajak

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam debat calon wakil presiden (cawapres) mendatang, topik pertumbuhan ekonomi diprediksi akan jadi salah satu pembahasan.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menuturkan, para cawapres akan saling mempertanyakan bagaimana cara mencapai angka pertumbuhan yang tinggi.

"Nanti diskusinya pasti bicara soal strategi mencapai 7 persen," kata dia dalam dalam Market Outlook, Rabu (20/12/2023).

Ia menambahkan, selain topik tersebut salah satu hal lain yang mungkin akan menjadi topik debat mendatang adalah perihal asumsi kontribusi konsumsi dan investasi terhadap pertumbahan ekonomi.

Itu termasuk membahas sektor mana yang akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tak hanya itu, Qodari juga memproyeksikan debat mendatang akan menyinggung soal pendapatan pemerintah dari rasio pajak.

"Strategi mencapai perolehan pajak yang lebih besar, itu bagaimana? Pasti nanti akan mmuncul strategi-strateginya," imbuh dia.

Tak hanya itu, debat juga diprediksi akan membahas soal komoditas yang mendatangkan devisa bagi negara.

Tingkat pengangguran dan tingkat kecukupan pangan juga tidak lepas dari topik pembahasan yang mungkin dibahas dalam debat ekonomi pada Jumat depan.

Dari hal tersebut, ia bilang, masyarakat dapat menilai apakah strategi tersebut realistis untuk dijalankan.

"Saya kira itu akan meng-cover 80-90 persen dari diskusi pada debat cawapres pada Jumat depan itu," tutup dia.

Sebagai informasi, debat cawapres akan diikuti oleh nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, serta nomor urut 3 Mahfud MD.

Debat cawapres rencananya akan berlangsung pada 22 Desember di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada pukul 19.00 WIB.

Debat cawapres ini mengusung tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.