Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Pencurian di Bus Rosalia Indah, Pengamat Usulkan PO Tiru KAI

Hal ini merujuk pada kejadian pencurian pada penumpang bus yang kerap terjadi dengan modus yang berulang, yaitu mengganti barang yang dicuri dengan buku tebal dan keramik.

"PO-PO itu harusnya tiru KAI, biar nyaman orang naik bus. Keamanan, kenyamanan, keselamatan penumpang terjamin," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/12/2023

Djoko mengungkapkan, beberapa hal yang bisa ditiru PO dari PT KAI di antaranya pemasangan CCTV di dalam armada dan pencatatan identitas setiap penumpang sehingga ketika ada kejadian kejahatan, operator bisa dengan mudah melacak pelaku.

"Pengusaha bus itu ingin tahu siapa pencurinya dia bisa lihat dari CCTV-nya. Cuma ada enggak kewajiban CCTV (di PO-PO)? Saya kira sekarang CCTV murah lah ya," ucapnya.

Menurutnya, fasilitas CCTV di dalam bus AKAP seharusnya menjadi standar minimum (SPM) setiap PO di Indonesia sehingga ketika ada kejahatan di dalam bus bisa diinvestigasi.

"Seperti seatbelt itu aturannya sudah ada tapi pemerintah belum mewajibkan, termasuk CCTV nanti saya minta pemerintah untuk diubah SPM-nya," ungkapnya.

Kemudian, PO bus bisa meminta penumpang memasukkan identitas diri ketika membeli tiket seperti sistem ticketing yang telah diterapkan PT KAI.

Namun dia mengakui, sistem ini hanya bisa diterapkan di bus-bus dengan rute jarak jauh, sedangkan untuk bus jarak pendek akan sulit dilakukan karena penumpang biasanya membeli tiket saat keberangkatan.

"Bisa (diinvestigasi) kalau ada nomor KTP. PT KAI itu lengkap sehingga yang mencuri pasti ketahuan," kata dia.

Selain itu, pihak PO juga bisa menerapkan aturan untuk menurunkan seluruh penumpang dan mengunci pintu bus ketika bus sedang berhenti di rest area.

Dengan demikian, tidak ada satupun orang yang bisa di dalam bus ketika para penumpang meninggalkan barang bawaannya.

Sebagai informasi, kasus pencurian di dalam bus AKAP milik PO Rosalia Indah viral di media sosial sejak kemarin, Rabu (20/12/2023).

Pembicaraan ini dimulai dari penumpang yang menjadi korban pencurian menceritakan pengalamannya yang baru saja kehilangan gawai berupa tablet saat menggunakan bus PO Rosalia Indah. Penumpang tersebut bernama Widino Arnoldy.

Melalui akun Twitternya @Widino, dia bercerita tablet miliknya yang disimpan di dalam tas telah hilang saat dalam perjalanan menggunakan bus dari PO Rosalia Indah rute Wonosobo-Jakarta pada Selasa (19/12/2023).

Padahal menurutnya, dia selalu menjaga dan mengawasi barang bawaannya selama perjalanan.

Dia baru menyadari tabletnya dicuri ketika sudah sampai rumah dia membuka tas tapi hanya menemukan buku dan keramik di tempat tablet miliknya seharusnya berada.

Dia pun langsung melaporkan pencurian ini ke customer service (CS) PO Rosalia Indah. Namun dia mendapati respons yang kurang memuaskan.

"Sebenernya pas sampe rumah tau iPad diganti buku cuma bisa istighfar, yaudah lah. Tp pas telpon CS @Rosalia_Ind jadinya emosi. Baik baik lho gw laporan kehilangan barang tp langsung dijawab 'kehilangan bukan tanggung jawab kami' itu aja terus diulang2. Gw minta cek dulu crew bus 372 Wonosobo - Jakarta lagi2 dijawab 'bukan tanggung jawab kami'. Gimana ga emosi jadinya," tulis Widino dalam unggahan Twitter-nya, Rabu kemarin.

Barulah ketika kasus pencurian ini ramai dibicarakan di media sosial, PO Rosalia Indah akan menindaklanjuti kasus dengan melakukan investigasi.

"Manajemen PT Rosalia Indah Transport sedang melakukan proses investigasi lebih lanjut secara internal. Investigasi ini akan melibatkan awak bus di unit bus terkait yang sudah diagendakan untuk panggilan ke pusat guna mengikuti proses investigasi," tulis akun Twitter @Rosalia_Ind, Rabu.

https://money.kompas.com/read/2023/12/21/153707926/kasus-pencurian-di-bus-rosalia-indah-pengamat-usulkan-po-tiru-kai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke