JAKARTA, KOMPAS.com - Pasokan listrik untuk masyarakat dipastikan terjaga selama momentum libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Ini tercermin dari kesiapan pasokan energi primer pembangkit yang terpenuhi dengan rata-rata di atas 26 hari operasi (HOP).
"Kondisi stok batu bara secara umum dalam kondisi sangat aman. Sampai saat ini konsumsi pembangkit baik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN Group dan Independent Power Producer (IPP) tercukupi," ujar Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara melalui keterangan pers, Senin (25/12/2023).
Menurut Iwan, seluruh kebutuhan konsumsi batu bara sampai penghujung tahun baik untuk PLN Group maupun IPP terpenuhi melalui skema Domestic Market Obligation (DMO) batu bara tahun 2023.
Selain stok batu bara yang tercukupi, operasional pembangkit khususnya PLTU milik PLN juga dalam kondisi aman dimana tidak ada pembangkit yang berada dalam kondisi darurat.
Berikut rincian kondisi pasokan batu bara di PLTU per 24 Desember 2023 untuk sejumlah wilayah.
1. Stok rata-rata batu bara PLTU PLN untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sebesar 27,3 HOP tanpa ada PLTU dengan kondisi darurat atau emergency.
2. Stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 26,3 HOP tanpa ada PLTU dengan kondisi emergency.
3. Stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 33,8 HOP, tanpa ada PLTU dengan kondisi emergency.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 kebutuhan batu bara untuk pembangkit PLN direncanakan sebesar 82,9 juta ton dan kebutuhan pembangkit swasta atau IPP sebesar 78,2 juta ton.
https://money.kompas.com/read/2023/12/25/170000726/pasokan-listrik-selama-momen-libur-nataru-dipastikan-terjaga