Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data Ketenagakerjaan AS Beri Angin Segar ke Wall Street

S&P 500 berakhir lebih tinggi pada hari Jumat, namun ketiga rata-rata indeks utama Wall Street menghentikan kenaikan beruntun sembilan minggu menyusul laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.

S&P 500 naik 0,18 persen dan berakhir pada level 4.697,24, sedangkan Nasdaq Komposit menambahkan 0,09 persen menjadi berakhir pada posisi 14.524,07. Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 25,77 poin, atau 0,07 persen pada level 37.466,11.

Saham-saham berfluktuasi pada hari Jumat karena para investor menilai data ekonomi menentukan kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga.

Data tersebut menunjukkan perekonomian AS menambahkan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan pada bulan Desember 2023, dengan jumlah upah non pertanian (nonfarm payrolls) meningkat sebesar 216.000.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 170.000 untuk bulan lalu. Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 3,7 persen yang merupakan tanda lain dari berlanjutnya penguatan pasar tenaga kerja.

Pasar tenaga kerja yang kuat dapat berarti bahwa The Fed mungkin berpotensi menunda penurunan suku bunganya yang pertama, yang telah dinanti-nantikan oleh para pedagang.

Sebelum data positif dirilis pada hari Jumat, para investor berharap The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada awal bulan Maret dan menurunkannya sebanyak enam kali pada 2024.

Meskipun indeks jasa ISM pada bulan Desember 2023 menunjukkan bahwa aktivitas bisnis secara keseluruhan masih berkembang dalam perekonomian, angka sebesar 50,6 persen hampir dua persen poin penuh di bawah estimasi konsensus Dow Jones sebesar 52,5 persen dan tingkat bulan November sebesar 52,7 persen. Angka di atas 50 persen menandai ambang batas pertumbuhan ekonomi.

“Pasar kerja terlihat bagus dan mungkin terlalu bagus, sehingga inflasi akan menjadi sedikit lebih panas sekarang berdasarkan pertumbuhan upah yang kita lihat,” kata Direktur penelitian di FBB Capital Partners Mike Bailey.

“Desis yang kita dapatkan di pasar kerja mungkin meredam harapan akan serangkaian penurunan suku bunga yang cepat,” tambahnya.

Dia menambahkan, saat ini, investor menginginkan tiga hal, yaitu menurunnya inflasi, pasar kerja yang stabil, dan penurunan suku bunga.

“Namun, menurut saya jumlah lapangan kerja saat ini menunjukkan bahwa investor mungkin hanya mendapatkan satu dari tiga hal yang ada dalam daftar keinginan mereka,” jelas dia.

Pasar saham melonjak hingga akhir tahun 2023 karena para investor mengantisipasi The Fed akan beralih ke kebijakan moneter yang lebih longgar.

Kenaikan mingguan beruntun S&P 500 hingga akhir tahun ini merupakan yang terpanjang dalam hampir dua dekade dan membawa kenaikan benchmark untuk tahun ini menjadi 24 persen.

Salah satu faktor lain yang membebani pasar pada 2024 ini adalah melemahnya saham-saham teknologi berkapitalisasi besar seperti Apple, yang telah diturunkan peringkatnya oleh dua penelitian minggu ini. Saham produsen iPhone itu anjlok 5,9 persen pekan ini.

https://money.kompas.com/read/2024/01/06/074805726/data-ketenagakerjaan-as-beri-angin-segar-ke-wall-street

Terkini Lainnya

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke