Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Melemah di Awal Sesi, Rupiah Naik Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (19/1/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 9.07 WIB, IHSG berada pada level 7.235,7 atau tururn 17,2 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.252,96.

Sebanyak 163 saham melaju di zona hijau dan 174 saham di zona merah. Sedangkan 221 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 848,6 miliar dengan volume 1,19 miliar saham.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengungkapkan, IHSG akan membuka peluang terhadap ekstensi wave b menuju 7.300-7.350 hanya jika IHSG menembus ke atas fraktal 7.281.

“Sebaliknya IHSG mestinya akan melemah ke 7.111 apabila masih bergerak di bawah 7.281. Level support IHSG berada di 7.111, 7.021 dan 6.931, sementara level resistennya di 7.300, 7.422 dan 7.503. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan.

Bursa Asia mayoritas berada pada teritori positif dengan kenaikan Nikkei 1,5 persen (562,1 poin) pada level 36.028,39. Lalu, Hang Seng Hong Kong yang bertambah 0,64 persen (97,8 poin) ke posisi 15.486,64, dan Strait Times menguat 0,37 persen (11,6 poin) ke posisi 3.152,43. Sementara itu, Shanghai Komposit turun 0,18 persen (5 poin) ke posisi 2.840,77.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat tipis. Melansir data Bloomberg, pukul 9.01 WIB rupiah berada pada level Rp 15.622 per dollar AS, atau naik 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.624 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, situasi di Timur Tengah yang masih memanas dan data ekonomi AS yang membaik bisa membantu penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya.

“Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS dan bergerak di atas Rp 15.600 per dollar AS hari ini. Potensi pelemahan ke arah Rp 15.650, dengan potensi support di kisaran Rp 15.600 per dollar AS,” kata Ariston.

Semalam, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan jumlah klaim yang lebih kecil dibandingkan ekspektasi pasar. Ini mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga tidak akan dilakukan terburu-buru oleh Bank Sentral AS.

Tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun masih menunjukan kenaikan. Pagi ini sudah berada di kisaran 4,16 persem, dibandingkan pagi sebelumnya di sekitar 4,05 persen.

Tapi di sisi lain, ekspektasi waktu pemangkasan suku bunga acuan AS mungkin sudah diantisipasi oleh pelaku pasar, selain itu pasar juga sudah memprediksi suku bunga acuan AS pada akhirnya memang akan lebih rendah tahun ini, sehingga penguatan dollar AS bisa saja tertahan.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2024/01/19/093453626/ihsg-melemah-di-awal-sesi-rupiah-naik-tipis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke