Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disinggung Bahlil, Bagaimana Kinerja Investasi Era Tom Lembong?

Bahlil mengatakan, selama periode Tom Lembong menjabat sebagai Kepala BKPM (2016-2019), realisasi investasi Tanah Air pernah tidak mencapai target, yakni pada 2018.

Tercatat realisasi investasi pada 2018 sebesar Rp 721,3 triliun, dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 765 triliun.

"Jadi dalam fasenya ada target yang tidak tercapai," ujar dia, dalam konferensi pers Kinerja Investasi Tahun 2023, Rabu (24/1/2024).

Lebih lanjut Ia memaparkan, setelah dirinya masuk ke kabinet dan menjabat sebagai Kepala BKPM pada 2019, target investasi yang dipatok oleh pemerintah terus tercapai, bahkan melampauinya.

Lantas, bagaimana sebenarnya kinerja investasi RI kala Tom Lembong menjabat sebagai Kepala BKPM?

Sebagai informasi, Tom Lembong mulai menjabat sebagai Kepala BKPM pada 2016, menggantikan Franky Sibarani.

Pada tahun pertama Tom menjabat sebagai Kepala BKPM, realisasi investasi mencapai Rp 612,8 triliun, melampaui target yang ditetapkan pemerintah Rp 594,8 triliun.

Selain melampaui target, realisasi tersebut tumbuh 12,4 persen dari tahun 2015 sebesar Rp 545,4 triliun.

Kemudian pada 2017, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp 692,8 triliun, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 678,8 triliun.

Realisasi investasi pada tahun kedua Tom memimpin BKPM kembali meningkat, yakni sebesar 13,1 persen dari tahun 2016.

Lalu, pada 2018 realisasi investasi mencapai Rp 721,3 triliun, atau hanya mencapai 94 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 765 triliun.

Meskipun tidak mencapai target, realisasi tersebut masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yakni tumbuh 4,1 persen.

Kala itu, Tom Lembong mengakui, realisasi investasi pada 2018 mengecewakan dan masih jauh dari harapan, sehingga berdampak negatif terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Memang realisasi investasi di 2018 cukup mengecewakan," ujarnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (6/2/2019).

Tom menjelaskan, tidak tercapainya target investasi pada 2018 disebabkan kurangnya eksekusi implementasi kebijakan pada tahun sebelumnya, sehingga berimbas pada perlambatan investasi di tahun 2018.

"Transisi perizinan ke sistem OSS sedikit banyak mempengaruhi tren perlambatan investasi di tahun ini, namun kami percaya bahwa realisasi investasi selanjutnya akan meningkat dengan adanya pembenahan sistem OSS dan kebijakan pro investasi yang lebih nendang dari tahun sebelumnya," tutur Tom.

https://money.kompas.com/read/2024/01/25/111655826/disinggung-bahlil-bagaimana-kinerja-investasi-era-tom-lembong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke