Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KCIC Bakal Terapkan Skema Tarif Dinamis untuk Tiket Kereta Cepat Whoosh

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan segera menerapkan skema tarif dinamis (dynamic pricing) untuk tiket kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya saat ini tengah menggodok skema dynamic pricing.

Meski penerapannya akan dilakukan dalam waktu dekat, namun dia tidak mengungkapkan waktu pasti penerapannya. Yang jelas, skema dynamic pricing ini akan diterapkan tahun ini.

"Baru mau (diterapkan). Segera, pokoknya segera diumumin dalam waktu dekat," ujarnya dalam saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Dia menjelaskan, dengan skema dynamic pricing ini besaran harga tiket kereta cepat Whoosh ditentukan dari sedikit dan banyaknya permintaan. Jika volume penumpang tinggi maka harga tiket akan lebih mahal dibandingkan dengan harga tiket ketika volume penumpang sedikit.

Meskipun ketika low hours harga tiket Whoosh lebih murah, namun dia memastikan pelayanan yang diterima penumpang ketika low hours akan tetap sama ketika peak hours.

"Jadi benar-benar kita ikuti pola perjalanan, pola permintaannya. Kita sebagai operator harus tahu polanya seperti itu, kapan kita terapkan tarif tinggi, kapan kita terapkan tarif rendah. Yang penting pelayanannya maksimal," ucapnya.

Dia menyebut, KCIC saat ini sudah dapat memetakan pada pukul berapa volume penumpang Whoosh tinggi (peak hours) dan pukul berapa volume penumpangnya sedikit (low hours).

Berdasarkan hasil pengamatan KCIC sejak kereta cepat diresmikan pada 2 Oktober 2023, periode peak hours di Stasiun Halim terjadi pada pagi hari hingga pukul 3 sore dan low hours terjadi setelah pukul 3 sore hingga malam hari.

Sebaliknya, periode peak hours di Stasiun Tegalluar terjadi pada pukul 12 siang hingga malam hari sedangkan low hoursnya terjadi pada pagi hingga pukul 12 siang.

"Kita enggak ngomong tarif normal, enggak ngomong tarif promo. Pokoknya kapan kita ada demand yang tinggi kita kasih tarif tinggi, kapan ada demand yang rendah kita kasih tarif yang rendah. Kita menyesuaikan pola permintaan dan pola perilaku konsumen," jelasnya.

Dia mengungkapkan, skema dynamic pricing ini bukan sesuatu yang baru di sektor jasa dan transportasi. Skema serupa juga diterapkan pada penentuan harga tiket kereta api jarak jauh, pesawat, hingga sewa hotel.

"Biasa itu nanti sudah di semua jasa begitu. Itulah yang ada di dalam industri jasa, lihat saja hotel. Hotel A hari ini pas pesen Rp 1 juta, hari besok begitu tiba-tiba ada event bisa aja Rp 1,5 juta. Pesawat juga sama," tuturnya.

Mengutip aplikasi Whoosh, harga tiket kereta cepat Whoosh rute Halim-Tegalluar untuk keberangkatan Senin (29/1/2024) yaitu kelas premium ekonomi sebesar Rp 200.000, kelas bisnis sebesar Rp 450.000, dan first class sebesar Rp 600.000.

Sementara untuk keberangkatan saat akhir pekan seperti Jumat-Minggu (26-28/1/2024), harga tiket kereta cepat Whoosh untuk kelas bisnis dan first class tetap sama namun untuk kelas premium ekonomi menjadi sebesar Rp 250.000.

https://money.kompas.com/read/2024/01/26/110000726/kcic-bakal-terapkan-skema-tarif-dinamis-untuk-tiket-kereta-cepat-whoosh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke