Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenhub Ungkap Kendala Perbaikan Eskalator Stasiun Bekasi

Kabalai Jakarta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Ferdian Suryo mengatakan, pihaknya kesulitan melakukan impor suku cadang dari luar negeri sehingga proses perbaikan eskalator tidak dapat dilakukan lebih cepat.

"Pengerjaan perbaikan pada eskalator tersebut mengalami kendala pada proses pengadaan dan produksi suku cadang yang perlu didatangkan dari luar negeri," ujarnya dalam pernyataan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Dia menyebut, saat ini jumlah eskalator di Stasiun Bekasi sebanyak 12 unit, yang sedang diperbaiki berjumlah 2 unit dan sisanya beroperasi normal.

Adapun dua unit eskalator yang sedang diperbaiki ini ialah eskalator yang berada di sisi utara peron 3 dan 4 serta eskalator yang berada di pintu keluar sisi utara.

Kendati demikian, DJKA berkomitmen untuk bekerja sama dengan para pihak terkait untuk memastikan kelancaran seluruh fasilitas dan peningkatan pelayanan bagi seluruh penumpang kereta api, termasuk pada layanan KRL Commuterline.

"DJKA Kementerian Perhubungan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang KRL Commuterline akibat kendala yang terjadi pada fasilitas penunjang di Stasiun Bekasi," tuturnya.

Penyebab lamanya proses perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi ini juga pernah diungkapkan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal.

Risal menjelaskan, perbaikan eskalator di stasiun KRL Jabodetabek ini membutuhkan waktu lama karena mengalami beberapa kendala, seperti perlu menjalani proses lelang dan suku cadang yang dibutuhkan harus diimpor.

"(Hambatan) pertama karena lelang dan posisi lelang ada waktunya. Nanti kalau kita tunjuk langsung malah ada masalah, makanya perlu lelang semuanya. Kedua, barangnya impor dan di saat ini agak lama prosesnya," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Dia memastikan, proses perbaikan eskalator Stasiun Bekasi dapat dirampungkan dalam kurun waktu sepekan ke depan sehingga masyarakat bisa segera menggunakan fasilitas stasiun tersebut.

"Untuk Bekasi sudah mulai kita perbaiki, kan bertahap posisinya, insya Allah dalam seminggu ini sudah selesai bisa jalan," ucap Risal.

Dalam proses perbaikan ini, Kemenhub juga memperhatikan usulan-usulan dari masyarakat. Misalnya seperti mengganti vendor eskalator yang kurang maksimal pengerjaannya.

"Nah (usulan) itu saya setuju, kalau memang vendornya enggak keren kita kaji," kata dia.

Sudah 100 Hari Mati

Diberitakan sebelumnya, Eskalator di Stasiun Bekasi sampai saat ini masih rusak dan tak berfungsi sejak Oktober 2023.

Kondisi tersebut membuat sejumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) merasa geregetan sehingga melakukan beberapa langkah agar eskalator kembali berfungsi dan bisa digunakan lagi.

Para pengguna KRL menggelar aksi "duka cita" atas 100 hari matinya eskalator di Stasiun Bekasi, Rabu malam.

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, para pengguna KRL telah berkumpul di kafe seberang Stasiun Bekasi untuk membagikan sejumlah bunga mawar.

Ada pula yang membawa nisan yang terbuat dari kardus dan karangan bunga yang bertuliskan "turut berduka cita atas wafatnya eskalator Stasiun Bekasi, warga Bekasi".

Mereka lalu berjalan perlahan menuju eskalator Stasiun Bekasi melalui pintu masuk sisi Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.

Setelah tiba di eskalator yang mati, mereka menempatkan karangan bunga dan "makam eskalator Stasiun Bekasi". Beberapa dari mereka bahkan berpose selayaknya orang yang tengah berdoa saat berkunjung ke pusara.

https://money.kompas.com/read/2024/02/01/151354426/kemenhub-ungkap-kendala-perbaikan-eskalator-stasiun-bekasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke