Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Ardiyansyah, Bisnis Kulit Ikan Pari Beromzet Rp 50 Juta Sebulan

Lewat bisnisnya tersebut, Ardi merintis usaha bernama ‘Arma Leather and Craft’ yang mulai berdiri sejak 2013. Ardi mampu mengolah kulit ikan pari menjadi sebuah barang yang memiliki nilai ekonomi, bahkan saat ini mampu menembus ekspor.

Pria yang merupakan alumni salah satu universitas di Yogyakarta, Jurusan Bahan Kulit, Karet dan Plastik itu mengawali usahanya dengan hanya bermodal Rp 1,5 juta.

Berbekal ilmu yang ia peroleh di masa kuliah, Ardi kini berhasil menjual 250 lembar kuli ikan pari custing atau yang telah disamak, dan 50 aksesoris seperti dombat, dan tas.

Tidak tanggung omzet Ardi bahkan menembus Rp 50 juta per bulannya. Di sisi lain, jumlah pelanggan Ardi kian lama kian bertambah, yang mana ini juga turut mendorong pundi-pundi kekayaan Ardi dari pengolahan kulit ikan pari.

“Alhamdulillah, usaha saya sekarang sudah banyak kemajuan. Pelanggan terus bertambah dan tidak hanya dari Rembang saja,” kata Ardi kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Ardi mengatakan, pelanggannya saat ini berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan luar Jawa seperti Medan, Palembang, Kalimantan hingga Raja Ampat.

“Saya juga memiliki pelanggangan dari China yang rutin membeli barang. Terbaru, ada pesanan juga dari reseller untuk di Malaysia,” tambah Ardi.

Sebelum mulai serius di pengolahan kulit ikan pari, Ardi sebelumnya mencoba untuk memanfaatkan kulit ayam, dan kulit ikan buntal. Namun, tren tersebut tidak bertahan lama, dan bahan baku perlahan mulai sulit diperoleh, sehingga Ardi harus memutar otak agar bisnisnya tetap berlanjut.

Pilihan datang kepada pengolahan kulit ikan pari. Ardi bilang, di Rembang kulit ikan pari melimpah ruah, dan banyak dianggap hanya sebagai limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi.

Ardi berhasil mematahkan anggapan tersebut, dan memulai bisnisnya mengolah kulit ikan pari, yang kini sukses merambah pasar mancanegara.

“Di Rembang ini hanya saya yang usaha dari kulit ikan pari, setau saya. Dulu memang sempat ada satu, tapi sekarang sudah jarang terdengar,” ujar dia.


Ardi bilang pengolahan kulit ikan pari bukan perkara mudah. Butuh keterampilan khusus dan kesabaran. Pengolahan limah kulit ikan pari ini membutuhkan proses 15 hari, hingga menghasilkan lembaran kulit crusting.

“Mengolah kulit ikan pari ini bisa dibilang cukup rumit dan prosesnya panjang sampai 15 hari, mulai menyamak sampai menghasilkan lembaran kulit crusting,” ungkap Ardi.

Di sisi lain, ia mengaku sempat kesulitan untuk memasarkan produknya, karena peminat produk tersebut berasal dari kalangan menengah ke atas. Produk kulit ikan pari ini juga memiliki kekuatan yang luar biasa.

Ardi menjelaskan, dua hingga tiga tahun setelah bisnisnya berjalan, omzet yang ia peroleh hanya Rp 7 juta sebulan. Ia berpikir keras untuk terus mendorong bisnisnya, berekspansi agar lebih maju lagi.

Akhirnya dia bergabung dengan Semen Gresik, dan Rumah BUMN Rembang untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Dari situ, Ardi diberikan pendampingan, agar produknya mampu go international.

“Sekarang saya dibantu tujuh karyawan. Lewat dukungan tersebut saya mendapat pendampingan, pelaltihan mulai dari online marketing, manajerial, hingga diikutsertakan dalam pameran-pameran,” ujar Ardi.

“Produk kulit ikan pari ini juga masuk dalam program Hampers Berkah UKM Rembang setiap menjelang Idul Fitri. Saya terpacu dan bersemangat untuk memajukan usaha dan memberikan manfaat bagi orang di sekitar,” tambah dia.

Terpisah, Corporate Secretary PT Semen Indonesia (SIG) Vita Mahreyni mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mendorong UMKM yang ada di sekitar lokasi kerja perusahaan. Dengan keterlibatan SIG mendukung kinerja dan pertumbuhan UMKM, diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong UMKM lokal unjuk gigi di kancah nasional maupun global.

“UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian karena mendukung pemberdayaan masyarakat untuk pengentasan pemasalahan sosial seperti pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan. Kami berkomitmen mendukung kemajuan UMKM agar lebih banyak lagi melahirkan pengusaha-pengusaha sukses yang memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” ungkap Vita.

https://money.kompas.com/read/2024/02/02/110000926/cerita-ardiyansyah-bisnis-kulit-ikan-pari-beromzet-rp-50-juta-sebulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke