Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Cabai Masih Mahal, Tembus Rp 100.000 Per Kg di Pasar Tebet Jakarta

Kompas.com mengunjungi Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024). Salah satu pedagang bernama Siti (67) mengatakan, harga cabai saat ini sudah menyentuh di angka Rp 100.000 per kilogram (kg).

"Cabai ini yang merah keriting sekarang harganya sudah naik Rp 100.000 per kg, cabai merah besar Rp 120.000 per kg, cabai rawit merah Rp 100.000 per kg, kalau cabai rawit Rp 90.000 per kg," kata Siti saat ditemui di Pasar Tebet Barat, Rabu.

Siti mengatakan, kenaikan harga cabai sudah terjadi sepekan yang lalu. Ia mengatakan, kenaikan harga cabai tersebut turut berpangaruh terhadap penjualan. Sebagian besar pembeli, kata dia, membeli cabai dengan jumlah sedikit.

"Pada belinya 1 ons, seperempat, gitu-gitu aja, enggak ada yang beli 1 kg," ujarnya.

Siti bilang, dengan kenaikan harga cabai itu, keuntungan yang didapatnya menjadi sedikit dari biasanya. Ia pun berharap harga kembali terkendali.

"Ya kalau naik gini kita beli ke pasar induknya juga dikurangi, untung ya iyalah dikit pada belinya dikit, mungkin karena mau puasa tali ini sudah lama naiknya bisa jadi (petani) belum panen ya," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Yanto (60) mengatakan, kenaikan harga cabai membuat pedagang harus menyiasati pembelian komoditas tersebut di pasar induk.

"Saya ambil di pasar induk itu biasanya bisa beli 70 kg, sekarang jadi 50 kg saja," kata Yanto.

Senada dengan Siti, Yanto mengatakan, pembeli saat ini membeli cabai dengan jumlah sedikit. Hal ini, kata dia, memengaruhi pendapatannya.

"Ya paling banyak 1 ons, sebagian seperempat, jarang yang beli kiloan sekarang," ujarnya.

"Untung kita ya biasa saja jadinya," sambungnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (21/2/2024) pukul 09.10 WIB, rata-rata harga cabai di tingkat nasional naik.

Harga cabai merah keriting naik Rp 240 per kg menjadi Rp 63.620 per kg dan cabai rawit merah naik Rp 1.460 menjadi Rp 63.970 per kg.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini terjadi lantaran adanya gangguan produksi di beberapa wilayah akibat perubahan iklim.

"Kenaikan harga disinyalir karena adanya gangguan produksi di beberapa wilayah sentra produksi, akibat hujan yang belum merata di semua wilayah," kata Isy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Isy mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini wilayah Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Banyuwangi sedang dalam masa panen, namun belum merata.

"Sementara itu, diperkirakan wilayah yang akan memasuki masa panen pada periode Puasa - Lebaran antara lain Kabupaten Blitar, Lamongan, Tuban, Mojokerto, dan Malang," ujarnya.

Lebih lanjut, Isy mengatakan, apabila tidak ada gangguan panen, pasokan cabai akan kembali terpenuhi dan harga akan ikut terkendali di periode Ramadan hingga Lebaran 2024.

"Apabila tidak terjadi gangguan panen, maka diprediksi pasokan akan dapat terpenuhi dan harga dapat terkendali pada periode Puasa - Lebaran," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2024/02/21/181100026/harga-cabai-masih-mahal-tembus-rp-100.000-per-kg-di-pasar-tebet-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke