Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengawali Sesi Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Melemah

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (26/2/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.265,35. IHSG melemah 29,7 poin atau 0,41 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.295,09.

Sebanyak 173 saham melaju di zona hijau dan 182 saham di zona merah. Sedangkan 248 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 548,17 miliar dengan volume 1,12 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto yang mengatakan, pada penutupan Jumat pekan lalu belum patah tren, namun percobaan menghampiri support 7.275 yang berarti sudah terjadi berarti tekanan jual membesar.

Dengan demikian, peluang IHSG melemah menjadi lebih besar.

“Investor asing yang pekan lalu mencatatkan net sell di atas Rp 1 triliun menjadi sentimen negatif tambahan untuk pergerakan IHSG. Diperkirakan level 7275 akan teruji kembali pada awal pekan ini,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia dibuka bervariasi, dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,61 persen (102 poin) pada level 16.623,85, Strait Times pada level 3.155,18 atau melemah 0,93 persen (29,7 poin), dan Shanghai Komposit melemah 0,54 persen (16,3 poin) ke posisi 2.988,51. Sementara itu, Nikkei naik 0,54 persen (209,9 poin) pada level 39.308,6.

Rupiah ikut melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.12 WIB rupiah berada pada level Rp 15.625 per dollar AS.

Rupiah melemah dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.598 per dollar AS.

“Dollar AS yang terlihat menguat terhadap nilai tukar emerging markets yang mungkin juga bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini. Potensi penguatan dollar AS hari ini kemungkinan pasar mengantisipasi data inflasi baru AS yang akan dirilis di hari Rabu pekan ini,” ungkap Ariston kepada Kompas.com.

Meskipun The Fed sudah memberi petunjuk bahwa pemangkasan suku bunga acuan AS mungkin akan diberlakukan di tahun ini, tapi pelaku pasar mungkin mengharapkan pemangkasan dilakukan lebih cepat.

Dia bilang, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini karena pasar masih mendapatkan sentimen positif dari proyeksi sikap the Fed yang akan memangkas suku bunga acuannya tahun ini.

“Pagi ini pergerakan sebagian besar pergerakan indeks saham Asia terlihat bergerak negatif, yang bisa mengindikasikan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko menurun. Ini mungkin bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini,” lanjutnya.

Dari dalam negeri, optimisme Bank Indonesia bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Di awal pekan ini, rupiah bisa melemah ke arah Rp 15.630 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.550 per dollar AS.


Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2024/02/26/094600926/mengawali-sesi-awal-pekan-ihsg-dan-rupiah-melemah-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke