Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penurunan Suku Bunga Bakal Bikin Pasar Obligasi Lebih Menarik

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memproyeksikan pasar obligasi akan semakin menarik di 2024 ini.

Ekonom Senior Bahana TCW Emil Muhamad mengatakan, proyeksi penurunan suku bunga juga menjadi tambahan sentimen positif dari domestik untuk pasar obligasi 2024 ini. Di sisi lain, ketidakpastian terkait pemilihan umum (pemilu) presiden juga mulai berkurang.

Ia yakin, penurunan suku bunga akan terjadi pada Juli 2024 ini. Hal ini berdasar pada proyeksi terbaru The Fed yang menyatakan akan menurunkan tingkat suku bunga atau FFR (Fed Fund Rate) sebanyak tiga kali sepanjang 2024.

Jumlah tersebut lebih sedikit dari proyeksi pasar yang sempat mencapai enam sampai tujuh kali penurunan suku bunga di 2024.

Penurunan suku bunga itu akan membuat pasar obligasi akan lebih menarik dan berdampak pada potensi kenaikan pasar obligasi.

"Meski hal tersebut (penurunan suku bunga) masih belum akan terlihat di kuartal I-2024, karena The Fed diperkirakan baru akan memulai pemangkasan suku bunganya pada Juli. Kami memproyeksikan BI (Bank Indonesia) juga akan melakukan penyesuaian dengan melakukan menurunkan suku bunga setelahnya,” terang dia dalam keterangan resmi, Selasa (27/2/2024).

Ia menambahkan, pasar obligasi juga didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri, meski perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian.

Dari dalam negeri, Indonesia mengalami surplus perdagangan selama 45 bulan berturut-turut yang merupakan rekor terpanjang pasca reformasi.

Selain itu, selama kuartal I-2024, berbagai belanja pemerintah dan masyarakat akan didorong oleh gelontoran dana perlindungan sosial, kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), dan kenaikan UMR.

Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah penerbitan obligasi korporasi. Jumlah penerbitan obligasi korporasi di 2024 diprediksi akan meningkat dibanding 2023 lalu.

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) emisi obligasi korporasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2023 sebanyak 107 emisi dari 57 perusahaan dengan nilai Rp 117,80 triliun.

Sementara, pemerintah melakukan penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN Ritel sepanjang 2023 sebesar Rp 147,42 triliun.

Capaian tersebut diperoleh melalui penerbitan tujuh seri SBN ritel yang ditawarkan pemerintah yakni SBR012, SR018, ST010, ORI023, SR019, ORI024, dan ST011.

https://money.kompas.com/read/2024/02/27/181500726/penurunan-suku-bunga-bakal-bikin-pasar-obligasi-lebih-menarik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke