Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Harga Beras Bisa Turun? Ini Kata Kepala Bapanas

Dengan hasil penanaman 1 juta hektar padi dinilai akan bisa memproduksi beras sebesar 2,5 juta ton yang kemudian akan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

“Kalau ditanya kapan harga beras turun di Indonesia? Seiring berjalannya waktu apabila tanaman padi itu ditanam minimal 1 juta hektar sehingga akan memproduksi beras sebesar 2,5 juta ton. Tapi kalau penanaman dilakukan di bawah 1 juta hektar maka produksi akan turun,” ujar Arief dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Arief optimistis harga beras bisa kembali normal jika produksinya digenjot. Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian di bulan Maret dan Mei, Indonesia akan masuk dalam musim panen raya. Sehingga menurut dia masa panen di 2 bulan itu harus dijaga dengan optimal.

Walau demikian sebut Arief, tugas selanjutnya ketika masa panen adalah harus bisa menjaga nilai tukar petani (NTP). Nilai tukar petani merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani.

Apabila NTP di atas 100 persen berarti petani mengalami surplus yang artinya harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Singkatnya, petani senang karena pendapatan ya naik lebih besar dari pengeluarannya.

“Ini sekarang NTP kita 116 persen, ini the best selama ini dan petani senang. Namun tetap harus dijaga keseimbangannya karena kalau petani bahagia karena gabah keringnya tinggi, tapi membuat konsumen berteriak karena harga berasnya jadi mahal,” pungkasnya.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, harga beras per hari ini, beras kualitas super I atau premium naik menjadi Rp 17.100 per kilogram padahal HET beras untuk kualitas premium Rp 13.900 per kilogram.

https://money.kompas.com/read/2024/02/29/193800226/kapan-harga-beras-bisa-turun-ini-kata-kepala-bapanas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke