Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Ditutup di Zona Hijau, Nasdaq dan S&P 500 Melesat

Indeks Nasdaq naik 1,14 persen menjadi berakhir pada level 16.274,94, dan sempat mencatat rekor tertinggi baru di level 16.302,24 selama sesi tersebut. Sehari sebelumnya, Nasdaq ditutup pada rekor pertamanya sejak November 2021.

S&P 500 juga berakhir hijau dengan kenaikan 0,8 persen menjadi 5.137,08. Sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 90,99 poin, atau 0,23 persen, menjadi 39.087,38.

Saham raksasa pembuat chip Nvidia memimpin reli teknologi dengan lonjakan lebih dari 260 persen selama 12 bulan terakhir, atau naik 4 persen pada hari Jumat. Saham Meta juga melonjak lebih dari 2 persen.

Secara mingguan, Nasdaq telah menguat 1,74 persen, sedangkan S&P 500 juga mencapai rekor penutupan pada hari Kamis dengan kenaikan 0,95 persen. Kedua indeks mencatat minggu positif ketujuh selama delapan minggu terakhir.

Dow yang berisikan 30 saham menjadi yang paling lamban dalam sepekan, dengan penurunan 0,11 persen.

Sementara itu, perlambatan inflasi dan langkah Federal Reserve menuju penurunan suku bunga yang diperkirakan terjadi pada 2024, juga berkontribusi pada pemulihan Nasdaq dari 2022 yang sulit.

“Kami melihat peningkatan besar dalam bidang teknologi karena adanya penekanan besar-besaran pada sektor itu. Ada begitu banyak penekanan pada AI dan reduksI besar-besaran yang terjadi pada akhir tahun 90-an,” kata Managing Partner di Harris Financial Jamie Cox mengutip CNBC.

“Pelaku pasar saat ini sama sekali mengabaikan pasar lainnya. Dan hal itu secara umum tidak berjalan dengan baik,” tambah Cox.

Saham-saham di Wall Street menguat bahkan ketika bank regional New York Community Bancorp, sedang bermasalah atau turun 25,9 persen setelah perusahaan pemberi pinjaman itu mengumumkan perubahan kepemimpinan dan mengungkapkan masalah dengan pengendalian internalnya.

Saham bank tersebut sudah turun lebih dari 65 persen pada 2024, dengan beberapa investor khawatir bahwa ini adalah tanda guncangan real estat yang lebih luas di masa depan.

https://money.kompas.com/read/2024/03/02/085905926/wall-street-ditutup-di-zona-hijau-nasdaq-dan-sp-500-melesat

Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke