Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Co-firing Biomassa, Anak Usaha PLN Tanam 100.000 Bibit Pohon di Gunung Kidul

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) melalui PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) hingga Februari 2024 sudah menanam 100.000 bibit pohon untuk program biomassa di Gunung Kidul, Yogyakarta. Nantinya, pohon-pohon tersebut akan digunakan untuk co-firing PLTU PLN bersama bahan bakar batu bara.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya terus mendorong program co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

"Pengembangan energi biomassa menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam menyediakan pasokan energi alternatif selain batu bara," kata Iwan melalui keterangan pers, Minggu (10/3/2024).

Di Gunung Kidul, penanaman 100.000 bibit pohon ini dengan menginisiasi program Desa Berdaya Energi yang telah dimulai sejak Februari 2023 bersama Keraton Yogyakarta.

Di tahap awal, ditanam dulu 50.000 bibit pohon. Lalu pada 22 Februari 2024 ditanam lagi 50.000 bibit pohon.

Lokasi penanaman kedua yakni di Kelurahan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Rinciannya, sebanyak 50.000 bibit dibagikan untuk dua kelurahan dimana masing-masing mendapatkan 25.000 bibit.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.000 bibit ditanam di Tanah Kas Desa dan Sultan Ground seluas 300.000 m2 atau 30 hektar dengan kerapatan tanaman 1 meter antarpohon.

Kemudian, sebanyak 10.000 bibit ditanam di ladang atau pekarangan warga dimana setiap warga atau KK mendapatkan 9-12 bibit pohon.

“Jenis pohon yang ditanam antaranya Gamal, Kaliandra Merah, Indigofera dan Gmelina dengan total tanaman 50.000 bibit dengan rincian 6.200 bibit Gamal, 22.400 bibit Indigofera, 7.200 bibit Gmelina dan 14.200 bibit Kaliandra Merah ,” jelas Iwan.

Libatkan masyarakat

Iwan menerangkan, keterlibatan masyarakat tidak terbatas pada kegiatan penanaman saja. Program penanaman ini memiliki manfaat bagi perekonomian bagi masyarakat dimana daun dari tanaman energi dapat digunakan untuk pakan ternak.

Sementara sebagian rantingnya setelah 3 tahun penanaman dapat dijual ke PLN EPI untuk biomassa.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam jenis tanaman biomassa dan menambah manfaat bagi masyarakat terutama peternak lokal,” sambung Iwan.

Iwan menegaskan, demi memastikan program ini berjalan dengan lancar, PLN EPI turut menggandeng Gabungan Kelompok Tani Mulya dari Gombang dan Gabungan kelompok Tani Asem Mulyo dari Karang Asem, Gunung Kidul, DIY.

Kelompok tani tersebut akan menjamin kelangsungan dan perawatan pohon Tanaman Energi.


Program co-firing PLN

Sebagai informasi, program co-firing PLTU telah dilakukan PLN Group sejak 2018 silam.

Tercatat, hingga tahun 2022, implementasi co-firing PLTU telah dilakukan pada 36 unit PLTU dengan produksi energi bersih mencapai 575,4 GWh dengan capaian penurunan emisi sebesar 570.000 ton CO2e.

Kebutuhan biomassa untuk campuran batu bara untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup diprediksi terus meningkat dari 2024 ke 2025.

Pada tahun ini, kebutuhan biomassa untuk 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup diestimasi akan meningkat hingga 220 persen.

Dengan demikian, kebutuhan biomassa untuk co-firing batu bara tersebut menjadi 2,2 juta ton tahun ini, sementara pada 2023 sebesar 1 juta ton.

Menurut Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan, meningkatnya kebutuhan biomassa tersebut lantaran penggunaan biomassa ini mampu mereduksi emisi di PLTU, dan mengurangi porsi penggunaan energi fosil.

https://money.kompas.com/read/2024/03/11/150000226/dorong-co-firing-biomassa-anak-usaha-pln-tanam-100.000-bibit-pohon-di-gunung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke