Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos The Body Shop Indonesia Buka Suara soal Nasib Bisnisnya

KOMPAS.com - The Body Shop menutup seluruh toko di Amerika Serikat (AS) lantaran kesulitan keuangan parah. Selain itu, lusinan gerai perusahaan di Kanada juga akan berhenti beroperasi.

Dalam rilis berita awal bulan ini, perusahaan kosmetik yang berbasis di Inggris mengumumkan bahwa anak perusahaannya di Negeri Paman Sam tidak lagi beroperasi, efektif per 1 Maret.

Inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan toko-toko seperti The Body Shop yang sebagian besar beroperasi di luar mal dan ditujukan untuk kelas menengah.

The Body Shop sudah berdiri sejak 1976 di Inggris, pendirinya adalah seorang aktivis lingkungan dan hak asasi manusia Anita Roddick. Perusahaan ini memasarkan produk kosmetik yang diklaim alami, ramah lingkungan, dan tidak melakukan eksploitasi binatang.

Penjelasan The Body Shop Indonesia

Sementara itu menanggapi kabar ditutupnya jaringan gerai Body Shop di Amerika Serikat, CEO The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo, menyatakan bahwa bisnisnya di Tanah Air tidak terdampak dan tetap beroperasi normal.

"The Body Shop Indonesia akan tetap ada," kata Suzy sebagaimana ditulis di akun Instagram resmi The Body Shop Indonesia.

Sebagai informasi saja, jaringan toko The Body Shop di seluruh dunia mayoritas dikelola secara waralaba atau franchise. Sehingga setiap gerai The Body Shop masing-masing negara berada di bawah pengelolaan perusahaan yang berbeda atau independen.

Di Indonesia, The Body Shop berada di bawah bendera perusahaan yang terdaftar di dalam negeri, PT Monica Hijau Lestari.

"CEO kami, Suzy Hutomo, menyatakan bahwa The Body Shop akan terus ada untuk Beauty Lovers, dengan selalu mempertahankan nilai-nilai otentik dari Anita Roddick," tulis manajemen The Body Shop Indonesia.

The Body Shop AS tumbang

Dilansir dari CNN, The Body Shop mengumumkan, anak perusahaannya yang berada di AS tidak lagi beroperasi per 1 Maret 2023.

Di sisi lain, 33 dari 105 toko The Body Shop di Kanada juga akan segera memulai penjualan likuidasi dan penjualan online melalui ecommerce juga akan dihentikan.

The Body Shop adalah salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya.

Pada 2019, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai “B Corp,” sebuah sertifikasi yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.

Pada 2023, produk The Body Shop telah diperluas ke lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara dan tersedia untuk dibeli secara online di lebih dari 60 pasar.

Sejak awal berdirinya, The Body Shop telah beberapa kali berpindah tangan. The Body Shop dibeli oleh raksasa kosmetik L'Oréal pada 2006 dengan harga lebih dari 1 miliar dollar AS.

Setelah itu, The Body Shop dijual ke perusahaan Brasil Natura pada 2017 dengan harga 1 miliar dollar AS juga.

The Body Shop disebut sedang sakit dalam beberapa tahun terakhir. Dalam laporan awal tahun 2023, Natura mencatat bahwa The Body Shop menghadapi tantangan dengan penurunan tahunan sebesar 13,5 persen pada 2022,

Padahal, 2022 disebut tahun yang tidak mudah bagi merek tersebut. Sementara itu, akhir tahun lalu, The Body Shop dijual ke grup manajemen aset Aurelius dengan harga sekitar 266 juta dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2024/03/16/141405526/bos-the-body-shop-indonesia-buka-suara-soal-nasib-bisnisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke