Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jawaban Sri Mulyani Ketika Dicecar Pertanyaan Makan Siang Gratis di DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mendapatkan beragam pertanyaan seputar anggaran program makan siang gratis dalam rapat kerja Kementerian Keuangan dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3/2024).

Program makan siang gratis merupakan janji politik yang sebelumnya disuarakan oleh calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibram Rakabuming.

"Bukan karena kami menghindar ya, pertanyaan Bapak Ibu tentang makan siang gratis. Di APBN kita belum ada, di 2024 kan kan tidak ada," kata dia.

"Kalau ini adalah untuk program baru Bapak dan Ibu sekalian kan juga paham bahwa siklum APBN kami nanti ke Bapak dan Ibu sekalian untuk mulai dari KEM PPKF (Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal)," tambah dia.

Sri Mulyani menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 baru akan disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 16 Agustus 2024. Adapun APBN tersebut nantinya dilaksanakan oleh pemerintahan yang baru.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu adanya fatsun atau etika dalam komunikasi politik yang dilakukan dengan baik.

Sri Mulyani menyebutkan, belum ada pembicaraan terkait program tersebut lantaran saat ini pembicaraan soal KEM PPKF baru sampai pada rentang (range) postur APBN.

Dengan demikian, anggaran belanja tiap kementerian atau lembaga belum dapat ditentukan.

"Boro-boro ngomongin belanja K/L, postur aja masih dalam bentuk range, itu pun masih pembahasan sangat awal," imbuh dia.

"Jadi mohon maaf sekali bapak dan ibu sekalian, apalagi ini bulan puasa mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, saya enggak bisa komentar mengenai makan siang gratis, gitu aja," tandas dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati mempertanyakan asal usul dari asal anggaran program makan siang gratis tersebut.

"Ini masuk anggarannya di mana Bu Menteri? Kemarin sudah dicoba di SD mana gitu. Kalau uji coba cuma di SD tinggal dikasih makan siang, kan kalau makan, makannya cuma di sekolah. Ini sampai sekarang belum masuk di kepala saya Bu Menteri. Sementara anggaran yang dibutuhkan sangat-sangat besar dan sudah dipikirkan pula, sudah dirapatkan pula. Kalau BU Menteri bisa berikan pencerahan gitu," ujar dia.

Selain itu, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PPP Wartiah juga ingin mengonfirmasi kabar yang beredar terkait dana makan siang gratis yang akan menggerus dana bantuan operasional sekolah (BOS). Hal tersebut mendapatkan penolakan dari banyak guru-guru.

"Program makan siang gratis akan menggerus dana BOS, apakah isu itu benar atau seperti apa? Karena itu, banyak penolakan dari guru-guru. Kami tidak usah diurus makan siang gratis, tapi dana BOS ini yang paling penting. Itu yang beredar di Nusa Tenggara Barat (NTB)," ujar Wartiah.

https://money.kompas.com/read/2024/03/19/164538526/jawaban-sri-mulyani-ketika-dicecar-pertanyaan-makan-siang-gratis-di-dpr

Terkini Lainnya

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke