Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Gucci Anjlok 20 Persen, Asia Jadi Penyebabnya

LONDON, KOMPAS.com - Jenama fesyen mewah Gucci memperkirakan penjualan turun 20 persen pada kuartal I 2024. Penyebab anjloknya penjualan Gucci adalah karena perlambatan yang terjadi di Asia.

Proyeksi ini berbeda dengan pesaing Gucci dan induk usahanya, Kering. LVMH dan Hermès melaporkan penjualan tetap solid.

Dikutip dari BBC, Rabu (20/4/2024), pasar barang mewah telah berkembang dalam dekade terakhir, namun penjualannya tidak begitu mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.

Gucci diperkirakan mendapatkan lebih dari sepertiga penjualannya dari China, yang perekonomiannya sedang terpuruk.

Kering mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peringatan laba dan proyeksi penjualan tersebut mencerminkan penurunan penjualan yang lebih tajam yang dialami Gucci, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan dijadwalkan melaporkan hasil keuangannya pada 23 April 2024 mendatang.

Gucci menyumbang dua pertiga dari pendapatan operasional Kering pada tahun lalu. Jenama Kering lainnya termasuk Yves Saint Laurent, Balenciaga, dan Bottega Veneta.

Bulan lalu, Kering melaporkan bahwa laba bersih tahun lalu turun sebesar 17 persen. Saham Kering telah merosot lebih dari 23 persen selama setahun terakhir.

Sebagai perbandingan, pesaing Kering, yakni LVMH, yang memiliki Louis Vuitton, Moët & Chandon, dan Hennessy, membukukan penjualan lebih tinggi dari perkiraan pada tahun 2023.

Hermes juga membukukan rekor penjualan tahunannya tahun lalu dengan rencana untuk memberi penghargaan kepada seluruh karyawan di seluruh dunia dengan bonus.


Meskipun hasil penelitian mereka menunjukkan ketahanan di pasar barang mewah, Gucci diketahui menargetkan pembeli muda dan aspiratif yang lebih rentan terhadap tekanan ekonomi.

Tahun lalu, Kering merombak manajemen Gucci dengan menunjuk Jean-François Palus sebagai CEO dan Sabato De Sarno sebagai direktur kreatifnya.

https://money.kompas.com/read/2024/03/20/144100526/penjualan-gucci-anjlok-20-persen-asia-jadi-penyebabnya

Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke