Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gelar Temu Teknis Penanggung Jawab K3 Nasional, Kemenaker Paparkan Tantangan yang Membawa Perubahan

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Haiyani Rumondang mengatakan, pada era globalisasi saat ini, kita masih menghadapi tantangan yang membawa perubahan di berbagai bidang.

Hal tersebut dikatakan Haiyana saat membuka acara Temu Teknis Penanggung Jawab K3 Nasional pada 5-8 Maret 2024 di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"(Tantangan tersebut) berdampak pada munculnya profesi baru, pola kerja baru, perubahan waktu kerja, serta teknologi baru yang dapat menyebabkan potensi bahaya dan risiko baru," kata Dirjen Haiyani Rumondang dalam siaran persnya, Jumat (22/3/2024).

Perubahan-perubahan tersebut, kata dia, menjadi tantangan mendasar mengenai bagaimana memastikan perlindungan berkelanjutan bagi seluruh pekerja, terutama pada masa-masa sulit atau pada saat krisis ekonomi, khususnya terkait dengan perlindungan K3.

"Balai K3 sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja memegang peran sentral dalam perjalanan kita menuju tujuan bersama," ucap Dirjen Haiyani.

Adapun dalam menghadapi tantangan masa kini, ia mengajak pihak-pihak terkait untuk berkomitmen pada kerja sama lintas sektor, membangun sinergi pelayanan K3 yang kokoh, dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan berdampak positif bagi masyarakat.

Ia mengatakan, capaian pelayanan pengujian K3 di unit pelaksana teknik (UPT) Balai Besar K3 Jakarta dan Balai K3, baik Unit Pelaksana Teknis Pusat/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTP/UPTPD) yang telah dicapai, agar tidak dijadikan sebagai kebanggaan semata, tetapi juga sebagai upaya untuk meneruskan dan meningkatkan kinerja.

Pasalnya, kata Dirjen Haiyani, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dijumpai dalam memberikan pelayanan K3, sehingga belum maksimal memenuhi kualitas pelayanan yang diharapkan masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta untuk terus berbenah diri dalam penyediaan sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM) dan perangkat penunjang lainnya dengan core values Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (berAKHLAK) dan employer branding ASN 'Bangga Melayani Bangsa'.

Ia menambahkan, melalui berbagai program penguatan kapasitas, pelibatan aktif dari pemangku kepentingan, serta penyelarasan kebijakan, maka dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga mendorong inovasi dan produktivitas.

"Saya yakin bahwa dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi," ucapnya.

Sebagai informasi, acara Temu Teknis yang digelar oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Binwasnaker dan K3 mengusung tema "Penguatan Tugas dan Fungsi Balai K3 melalui Sinergi Keorganisasian untuk Mempercepat Transformasi Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan". Acara ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja lebih aman, lebih sehat, dan lebih produktif.

Selain temu teknis, di acara tersebut juga dilaksanakan rangkaian kegiatan lainnya di bidang K3, yaitu Konsensus Rancangan Stander Nasional Indonesia (RSNI), Bimbingan Teknis (Bimtek) K3 Dasar, Diseminasi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Bidang Ergonomi dan Psikososial, serta Workshop Penanggulangan dan Skrening TB di Tempat Kerja.

https://money.kompas.com/read/2024/03/22/140030526/gelar-temu-teknis-penanggung-jawab-k3-nasional-kemenaker-paparkan-tantangan

Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke