Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nike Bakal Pangkas Produksi Dua Model Sepatu, Ini Sebabnya

Nike Air Force 1 dan Nike Pegasus merupakan salah satu lini sepatu kets tertua yang dimiliki Nike saat ini. Nike Air Force 1 memiliki ciri khas desian serba putih, sementara Nike Pegasus memiliki swoosh Nike besar di sol tengahnya.

Dua model sepatu itu dipasarkan untuk pakaian sehari-hari, tetapi pertumbuhan dua produk ini maupun produk Nike lainnya melambat. Di sisi lain, toko ritel juga semakin sering menaruh model tersebut di rak diskon untuk mengurangi kelebihan stok.

Dengan begitu, Nike perlu melindungi produknya untuk tetap berada dalam harga yang penuh dan mengurangi produksi sekaligus melindungi citra mereknya yang premium.

Selain itu, Nike juga mendorong konsumen untuk membeli sepatu Air Max baru dengan harga lebih tinggi dan produk Pegasus yang lebih baru.

Kepala keuangan Nike Matthew Friend mengatakan, pihaknya sedang menggeser portofolio produk ke lini yang lebih baru.

"Kami menarik kembali pasokan kendaraan klasik seperti Air Force 1 dan mengurangi pasokan Nike Pegasus,” kata dia dikutip dari CNN, Selasa (26/3/2024)

Langkah Nike ini dikhawatirkan dapat mempersulit konsumen untuk menemukan sepatu kets tradisional seperti Air Force 1 dan sepatu Nike Pegasus berwarna putih di toko ritel.

Sementara itu, analis industri sepatu Christopher Burns percaya, hal ini tidak akan membuat pencinta sepatu Nike akan beralih ke produk lainnya.

Sedangkan, pecinta sepatu Nike yang hanya tertarik pada edisi terbatas dan kolaborasi khususjuga tidak akan terpengaruh dengan aksi korporasi itu.

Namun demikian, strategi Nike ini dapat berdampak pada penjualan dan bisa menjadi bumerang jika konsumen tidak tertarik dengan gaya barunya.

Nike mengatakan pengurangan ini akan merugikan penjualannya pada tahun fiskal mendatang.

"Penjualan selama paruh pertama tahun ini akan turun hingga satu digit," imbuh dia.

Langkah Nike untuk memangkas pasokan terjadi ketika perusahaan tersebut menghadapi perlambatan konsumen terhadap barang-barang pilihan dan persaingan ketat dari merek-merek baru seperti Hoka dan On.

Pasalnya, konsumen mengubah perilaku mereka dengan tidak lagi membeli sepatu kets mahal dan pakaian atletik untuk kebutuhan pokok dan pengalaman seperti konser dan perjalanan.

Nike memangkas perkiraan pendapatannya untuk tahun ini dan mengatakan pihaknya mencari penghematan biaya sebanyak 2 miliar dollar AS dalam tiga tahun ke depan.

Sedikit catatan, pada Januari lalu, Nike di AS melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 1.700 karyawannya . Belum lagi Nike juga menghadapi persaingan baru.

Hoka, merek Perancis yang didirikan sebagai sepatu lari untuk para pelari maraton garis keras menjadi begitu populer dan semakin berkembang.

Sementara itu, Nike juga mengubah strategi distribusinya. Perusahaan ini dalam beberapa tahun terakhir telah memangkas jumlah pengecer tradisional tempat mereka menjual barang-barangnya. Nike beralih untuk tumbuh secara langsung melalui salurannya sendiri, terutama secara online.

Nike mengatakan pihaknya dapat memperoleh keuntungan lebih dari dua kali lipat dengan menjual barang melalui situs web dan toko fisiknya sendiri dibandingkan melalui mitra grosir.

https://money.kompas.com/read/2024/03/26/081200826/nike-bakal-pangkas-produksi-dua-model-sepatu-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke