Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (16/4/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang terkoreksi dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.02 WIB, IHSG berada pada level 7.081,6. IHSG turun tajam 205,27 poin atau 2,8 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.286,88.

Sebanyak 81 saham melaju di zona hijau dan 322 saham di zona merah. Sedangkan 185 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,1 triliun dengan volume 1,5 miliar saham.

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,9 persen (747,29 poin) ke level 38.484,51. Kemudian, Hang Seng Hong Kong melemah 1,24 persen (197,8 poin) ke posisi 16.401,28.

Lalu, Shanghai Komposit terkoreksi 0,69 persen (20,6 poin) ke level 3.036,74. Selain itu, Strait Times turun 0,46 persen (15,4 poin) ke level 3.168,7.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 9.01 WIB rupiah berada pada level Rp 16.088 per dollar AS. Rupiah melemah 240 poin atau 1,5 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.848 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, kenaikan indeks dollar AS mendorong pelemahan rupiah. Indeks dollar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Selama libur lebaran di kisaran 105 dan sebelum lebaran di kisaran 104.

“Rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS di hari kerja pertama pasca liburan lebaran. Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp 16.000 terhadap dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Dia mengatakan, sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dollar AS belakangan ini.

Selama libur lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih tinggi dari ekspektasi pasar menurunkan ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan dalam waktu dekat.

Selain itu, konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke negara Israel menaikan ketegangan di wilayah tersebut dan mengundang kekhawatiran pasar. 

“Ini akan munculnya perang baru dimana perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan dollar AS dan harga emas sebagai aset aman,” tambah dia.

Pagi ini data PDB China kuartal pertama akan dirilis. Bila rilis di bawah angka perkiraan 4,8 persen, ini akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian China yang melambat bisa mempengaruhi perekonomian global.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2024/04/16/093100226/mengawali-perdagangan-usai-libur-lebaran-ihsg-ambruk-2-8-persen-rupiah-jeblok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke