Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Anjlok, Transaksi Saham Tembus Rp 23 Triliun, Ada "Panic Selling"?

Di hari pertama perdagangan pekan ini, nilai transaksi saham di BEI tercatat Rp 23 triliun, sementara net sell asing sebesar Rp 2,4 triliun.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, panic selling terjadi pada perdagangan berhubungan dengan sentimen pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

"Pada kondisi ini, saham-saham big caps akan mengalami pelemahan dan membebani IHSG, dan sektor yang memiliki korelasi terbalik dengan IHSG seperti komoditas akan mengalami penguatan," kata William dalam analisisnya.

William mengatakan, secara teknikal, IHSG memiliki pola head & shoulders dengan  neckline pada 7.122. Dengan level tersebut, dia menilai IHSG masih berasa pada posisi yang aman.

"Melihat kemampuan pertahanan IHSG pada level ini hingga penutupan perdagangan hari Selasa, maka bisa dikatakan bahwa IHSG masih dalam kondisi aman," kata dia.

Sore ini, BBRI mencatatkan volume perdagangan sebesar 509,5 juta dengan nilai Rp 3,3 triliun. Saham BBRI ambles 5,3 persen atau 300 poin ke level Rp 5.350 per saham.

Sementara itu, BBCA terkoreksi 3,5 persen atau 350 poin ke posisi Rp 9.475 per saham. Adapun volume transaksi BBCA tercatat sebesar 249,9 juta dengan nilai Rp 2,7 triliun.

Selanjutnya, TLKM mengalami penurunan lebih dalam, yakni 6,1 persen atau 210 poin ke posisi Rp 3.220 per saham. Adapun volume transaksi tercatat sebesar 490,7 juta dengan nilai Rp 1,6 triliun.

https://money.kompas.com/read/2024/04/17/053000926/ihsg-anjlok-transaksi-saham-tembus-rp-23-triliun-ada-panic-selling-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke