Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

KOMPAS.com - Petani menyambut panen ganda melimpah. Kali ini, petani tak hanya menikmati hasil dari panen kelapa sawit program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), petani juga mendapatkan untung dari panen padi gogo lewat program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria).

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Heru Tri Widarto bersama Tenaga Ahli Menteri dan Kelompok Tani Neglasari turut menghadiri panen sawit program PSR seluas 200 hektar (ha) dan tanam padi dengan luasan 100 ha di Cikeusik Pandeglang Banten, Rabu (24/4/2024).

Sebagai informasi, berdasarkan calon petani calon lokasi (CPCL) yang diajukan Kabupaten Pandeglang, benih sebanyak 12.975 kg telah terdistribusi untuk lahan seluas 866 ha. 

Heru mengatatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengencarkan optimalisasi lahan perkebunan demi meningkatkan produksi padi dan mengatasi darurat pangan.

“Berkat strategi jitu Kementan tersebut, petani dapat keuntungan dua kali lipat," ujarnya mewakili Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah dalam siaran pers.

Lebih lanjut, Heru mengatakan, Kementan mengapresiasi petani dan pihak terkait yang berhasil mewujudkan panen sawit sekaligus padi. 

Kementan turut berbahagia karena melalui program Kesatria itu, pihaknya bisa membawa keuntungan lebih bagi pendapatan para petani dan tersedianya bahan pangan nasional.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Ditjenbun berupaya mendukung pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo Tahun Anggaran 2024.

"Diharapkan program Kesatria dapat mendukung optimalisasi lahan perkebunan demi mendukung program penambahan luas tanaman pangan, khususnya padi gogo," ujar Heru.

Sesuai arahan Mentan dan Dirjenbun, Ditjenbun bertanggung jawab menyiapkan lahan perkebunan dan CPCL penerima kegiatan tumpang sisip padi gogo dalam upaya penambahan luas tanam padi. 

Sementara itu, Sekretaris Ditjenbun bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan di Banten, yakni Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Serang.

Heru mengatakan, tumpang sisip padi gogo ini merupakan salah satu upaya peningkatan pendapatan petani. 

“Melalui kegiatan Kesatria ini, pekebun sawit lainnya diharapkan bisa tidak ragu ikut program PSR yang diikuti dengan tusip padi gogo," harapnya.

Heru menambahkan, Kepala Dinas Kabupaten dan PPL dapat berpartisipasi aktif dalam mengidentifikasi potensi CPCL dan memverifikasi untuk diajukan melalui Dinas Kabupaten ke dinas provinsi dan Ditjen Tanaman Pangan secara berjenjang. 

“Tentu dengan memperhatikan kriteria lokasi untuk calon lahan minimal memenuhi salah satu persyaratan yang berlaku,” ungkapnya.

Panen sawit dan padi gogo

Salah satu petani, Dani, mengucapkan terima kasih kepada Kementan dan pemerintah daerah (pemda) terkait atas bantuan yang diberikan. 

Dani mengatakan, dia dapat memanen sawit dan memanen padi gogo, terutama saat cuaca memadai. Hal ini dapat membantu para petani dan dapat menanam padi gogo kembali.

Sementara itu, Tenaga Ahli Mentan Hendry mengajak semua pihak membangkitkan kembali program PSR agar tidak hanya di Banten, tetapi juga di wilayah lain. 

“Mari kita dampingi petani dan tunjukan Pandeglang bisa menghasilkan dan berkontribusi dalam peningkatan produksi secara nasional,” ujarnya. 

Hendry mengajak semua pihak mendukung program Kementan sehingga Pandeglang, Banten ke depan bisa menjadi sentra padi gogo nasional.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang Nasir mengapresiasi Ditjenbun Kementan kegiatan fasilitasi program PSR di Desa Nanggala.

Dia mengatakan, desa itu menjadi salah satu lokasi PSR yang sukses dan kali ini dapat memanen sawit dan panen padi gogo bersama. 

“Kami berharap, semua bisa ikut PSR dengan benih yang unggul. Nah, ini kami harapkan semua petani dapat merawat kebun sawit dan menanam padi gogo serta jagung dan komoditas-komoditas yang lain,” katanya. 

Nasir mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Ditjenbun, Kementan dan Dinas Pertanian Provinsi Banten atas fasilitasi program tersebut.

“Insyaallah benih padi gogo pada April ini seluas 865 ha akan kami tanam di bawah tajukan sawit. Ada juga yang di bawah tajukan kelapa dan nanti insyaallah hampir 6.000 ha juga kami akan tanam pada Oktober,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, panen di desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang kali ini pada hamparan integrasi sawit hasil dari PSR yang diintegrasi dengan padi gogo.

Menurutnya, model tersebut merupakan upaya dari Kementan melalui Ditjenbun bersama dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan Dinas Pertanian Lebak dan Pandeglang.

Dia mengatakan, program itu harus dioptimalkan lagi demi meningkatkan pendapatan keluarga petani PSR dengan pendapatan tambahan melalui tanaman pangan. 

“Terima kasih dan selamat untuk petani PSR yang sudah pintar dan cerdas memilih komoditas integrasi dengan penanaman padi Gogo,” ujarnya.

Agus juga mengapresiasi Ditjenbun Kementan yang terus menginisiasi komoditas padi gogo sebagai alat perjuangan integrasi dengan sawit.

https://money.kompas.com/read/2024/04/24/153626826/panen-ganda-kelapa-sawit-dan-padi-gogo-program-psr-dan-kesatria-untungkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke