Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

KOMPAS.com - Eropa adalah benua dengan 27 negara di dalamnya. Nah karena terdiri dari banyaknya negara, mata uang Eropa cukup beragam.

Jumlah mata uang di Eropa kemudian menyusut drastis di tahun 2002, saat negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) atau European Union (EU) memperkenalkan mata uang tunggal yakni euro.

Euro sebagai mata uang Uni Eropa ini kemudian dipakai di seluruh negara-negara anggota UE yang terdiri dari 27 negara meliputi Austria, Belanda, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, dan Jerman.

Berikutnya Perancis, Hongaria, Irlandia, Italia, Kroasia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Polandia, Portugal, Rumania, Siprus, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Yunani.

Bisa dibilang, seringkali banyak anggapan mata uang Eropa adalah euro. Namun sejatinya, banyak negara di Benua Biru ini tidak semuanya bergabung dengan UE.

Ada banyak mata uang negara Eropa. Selain itu, ada pula beberapa negara Uni Eropa yang masih menggunakan mata uangnya sendiri.

Daftar mata uang Eropa terkuat

Nah berikut ini deretan 7 mata uang di Eropa dari yang terkuat hingga terlemah dari sisi nilai tukarnya:

1. Pound sterling (GBP)

Mata uang di Eropa yang paling kuat nilai tukarnya adalah pond sterling Inggris. Mata uang ini juga banyak dipakai di negara-negara bekas koloni Inggris seperti Gibraltar, Falkland, dan Guernsey.

Mengutip Investopedia, pound sterling juga biasa disebut dengan uang Puounds saja atau GBP (Great British Pound).

Pound sterling juga merupakan salah satu mata uang di Eropa yang paling banyak diperdagangkan di pasar valuta asing global selain dollar AS.

Saat ini per April 2024, untuk konversi mata uang Inggris ke Rupiah adalah Rp 20.046. Artinya, setiap 1 uang pound, setara dengan Rp 20.046.

Sementara bila dikonversikan ke dollar AS, setiap 1 uang pound Inggris setara dengan 1,2 dollar AS.

2. Pound Gibraltar (GIP)

Pound Gibraltar adalah mata uang Eropa tertinggi kedua di benua tersebut, sekaligus yang tertinggi nilai tukarnya keenam di dunia.

Dengan 1 pound Gibraltar setara dengan 1,28 dollar AS (1 dollar AS sama dengan 0,78 pound Gibraltar). Gibraltar terletak di ujung selatan Spanyol dan secara resmi merupakan wilayah Inggris.

Pound Gibraltar pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an dan dipatok ke pound Inggris (setara, artinya satu GIP sama dengan satu GBP).

3. Franc Swiss (CHF)

Franc Swiss adalah alat pembayaran resmi Swiss dan Liechtenstein dan dipandang sebagai mata uang dunia yang aman karena stabilitas politik Swiss.

Franc Swiss diperkenalkan pada tahun 1850 dan kemudian dipatok ke Euro selama beberapa waktu sebelum beralih ke mata uang mengambang bebas atau fiat.

Franc Swiss adalah mata uang negara Eropa terkuat ketiga dengan 1 franc Swiss senilai 1,15 dollar AS (atau 1 dollar AS sama dengan 0,87 franc Swiss). Jika dirupiahkan, 1 franc Swiss sama dengan Rp 17.700.

4. Euro

Mata uang di Eropa yang paling banyak digunakan tentu saja euro. Ini juga salah satu mata uang yang paling banyak digunakan sebagai cadangan devisa di banyak negara. Setiap 1 euro sama dengan Rp 17.340.

Mengutip Investopedia, mata uang Uni Eropa diluncurkan pada tahun 1999 sebagai bagian dari integrasi UE sebagai Uni Ekonomi dan Moneter Eropa (EMU).

Euro merupakan mata uang elektronik hingga diperkenalkannya uang kertas dan koin dalam mata uang euro pada tahun 2002.

Euro adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di negara-negara anggota UE yang telah mengadopsinya.

Negara yang mata uangnya euro termasuk Austria, Belgia, Siprus, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Belanda, Portugal , Slovakia, Slovenia, dan Spanyol.

Negara-negara ini membentuk zona euro, wilayah di mana euro berfungsi sebagai mata uang bersama. Negara yang mata uangnya euro non-UE seperti Andorra, Vatican City, San Marino, dan Monaco juga menggunakan euro sebagai mata uang resmi mereka dan beberapa negara memiliki mata uang yang dipatok ke euro.

Bank Sentral Eropa (ECB) mempunyai mandat dari UE untuk menjaga stabilitas harga dengan menjaga nilai euro.

ECB adalah bagian dari Sistem Bank Sentral Eropa (ESCB) bersama dengan bank sentral nasional semua negara anggota UE, termasuk negara-negara yang belum mengadopsi mata uang Uni Eropa.

5. Zloty (PLN)

Mata uang Eropa ini bisa dibilang kurang familiar dengan masyarakat Indonesia. Zloty adalah mata yang digunakan di Polandia. Di mana 1 zloty senilai Rp 4.000.

Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, meski sudah bergabung dengan Uni Eropa, masih banyak negara yang tetap menggunakan mata uang sendiri dipakai berdampingan dengan euro.

Polandia salah satunya. Negara ini menggunakan mata uang Uni Eropa euro sekaligus tetap menggunakan zloty. Hal yang sama dilakukan Inggris ketika masih bergabung dengan UE.

6. Danish krone (DKK)

Mata uang negara Eropa selanjutnya dengan nilai cukup kuat adalah krone milik Denmark. Krone juga digunakan secara resmi di Greenland dan Kepulauan Faroe.

Dalam Bahasa Denmark, krone memiliki arti mahkota, ini mirip dengan pelafalan dalam Bahasa Inggris, crown. Dengan angka kurs saat ini 1 krone Denmark sama dengan Rp 2.325.

Karena Denmark juga merupakan anggota Uni Eropa dan masih memakai mata uangnya sendiri, maka dua mata uang dipakai bersamaan, yakni euro dengan krona.

7. Krona Swedia (SEK)

Salah satu mata uang Eropa adalah krona. Ini adalah mata uang paling kuat ketujuh di Eropa. Nilai tukar 1 krona Swedia setara dengan Rp 1.480.

Sementara bila dikonversikan ke dollar AS, 1 krona bernilai sama dengan 0,092. Sama dengan pelafalan krone Denmark, krona Swedia juga memiliki makna mahkota.

Sama halnya dengan Denmark tetangganya, Swedia juga adalah bagian Uni Eropa dan tetap menggunakan krona berdampingan dengan mata uang euro.