Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Emiten BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mendukung inisiatif net zero emission dengan penggunaan bahan bakar alternatif untuk mendorong rasio substitusi energi panas (thermal substitution rate/TSR).

Sepanjang 2023, SMGR berhasil meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa dan sumber lainnya, menjadi 559.625 ton atau naik 27 persen dari tahun 2022 sebanyak 437.232 ton.

“Dengan begitu, kami melakukan substitusi batu bara dalam produksi semen sehingga rasio TSR tercapai sebesar 7,27 persen,” kata Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni di Jakarta, Rabu (24/3/2024).

Dia bilang, penggunaan bahan bakar alternatif sebagai substitusi batu bara merupakan inisiatif strategis untuk mendorong optimalisasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.

“Inisiatif ini juga merupakan upaya SMGR dalam mereduksi emisi GRK yang menjadi penyebab perubahan iklim dan pemanasan global,” lanjut dia.

Vita menambahkan, perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi GRK telah berdampak pada peningkatan suhu bumi. Kondisi ini mendesak adanya upaya bersama dalam mereduksi emisi GRK.

Penggunaan bahan bakar alternatif juga memberikan manfaat dari berbagai aspek, mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga sosial. RDF misalnya.

Pada aspek lingkungan, selain dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, penggunaan RDF juga menjadi solusi untuk mengurangi persoaalan yang ditimbulkan dari tumpukan sampah, seperti keterbatasan lahan untuk TPA, menimbulkan bau dan gangguan penyakit pada masyarakat sekitar.

Pada aspek ekonomi, RDF turut membantu pemerintah mengurangi biaya pembelian lahan landfill atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sementara dari aspek sosial, penggunaan RDF turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat.

Saat ini, RDF digunakan dalam proses produksi semen di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong, Cilacap, dan Tuban. Pada 2023, penggunaan RDF di tiga pabrik tersebut mencapai 30.061 ton.


Di sisi lain, penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, menjadi solusi dalam mengurangi limbah pertanian yang berpotensi menimbulkan gas metana jika dibiarkan terdegradasi, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat khususnya para petani. Adapun pengunaan biomassa di pabrik-pabrik SIG selama 2023 mencapai 325.804 ton.

“Kami juga telah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi emisi GRK, di antaranya dengan melakukan efisiensi konsumsi energi termal (Specific Thermal Energy Consumption/STEC) melalui digitalisasi dan optimasi proses produksi serta penggunaan teknologi hydrogen injection,” lanjutnya.

SMGR juga menginisiasi pemanfaatan energi baru terbarukan melalui penggunaan panel surya untuk substitusi energi listrik pada unit-unit operasionalnya, serta konversi energi termal gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation/WHRPG).

“Berkat berbagai upaya tersebut, pada 2023 SMGR memangkas emisi GRK cakupan 1 sebesar 17 persen dari baseline 2010,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/04/25/100000626/smgr-gunakan-559.000-ton-bahan-bakar-alternatif-untuk-operasional-apa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke