Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Penumpang Argo Lawu dapat Kompensasi 50 Persen akibat Genset Mati Jelang Tujuan...

Saat itu kereta berlari di kisaran 100 km per jam. Para penumpang tampak menikmati sisa perjalanan yang kurang dari 1 jam lagi sudah sampai di tujuan.

Di tengah ketenangan, mendadak lampu padam dan diikuti oleh matinya AC di seluruh rangkaian gerbong. Tayangan televisi yang sedari awal perjalanan menemani penumpang, juga tak lagi memunculkan gambar dan suara.

Satu-satunya cahaya yang menerangi penumpang adalah lampu darurat yang berada di plafon gerbong New Generation yang pada Desember lalu diluncurkan.

Tak berselang lama, sejumlah petugas terlihat tergesa menuju ke gerbong paling depan, yakni gerbong pembangkit. Lima menit. Sepuluh menit berlalu, lampu tak juga kembali menyala. Sejumlah penumpang yang tadinya memakai jaket mulai tampak kegerahan.

Kompas.com yang kebetulan berada di gerbong Eksekutif 1 mencoba bertanya kepada petugas yang lewat tentang apa yang terjadi.

“Mohon maaf, ini gensetnya mati. Sekarang sedang kami upayakan untuk bisa hidup kembali,” kata si petugas dengan raut muka agak cemas.

Sementara itu, penumpang lain kembali bertanya, dan jawaban yang diberikan si petugas tidak jauh berbeda. Mendapat jawaban itu, si penumpang tersebut kembali ke tempat duduknya dan sibuk lagi dengan ponselnya.

Sekitar 15 menit setelahnya, juga tak ada perubahan. Sementara, hujan di luar sudah mulai reda.

Di sela-sela penumpang yang mulai kegerahan, muncul kabar yang agak menyejukkan: kondektur mengumumkan bahwa seluruh penumpang akan mendapatkan kompensasi berupa pengembalian uang sebanyak 50 persen dari harga tiket yang dibayar.

Kompensasi itu diberikan karena genset belum bisa dihidupkan, hingga menyebabkan ketidaknyamanan penumpang.

Untuk mengurus kompensasi, penumpang diminta mengurus di lokat Stasiun Gambir begitu kereta sampai di tujuan.

Mendengar itu, suara penumpang riuh rendah. Bahkan beberapa penumpang tampak berbinar.

Rata-rata harga tiket KA Argo Lawu pada hari tersebut di kisaran Rp 700.000. Dengan demikian, setiap penumpang rata-rata bisa memperoleh kompensasi Rp 350.000

Diapresiasi Penumpang

Salah satu penumpang adalah Endang Ruswanti (69). Dia mengapresiasi langkah PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) yang memberikan kompensasi.

Endang yang juga menjadi Guru Besar di Universitas Esa Unggul itu mengatakan bahwa kompensasi yang diberikan KAI menunjukkan keseriusan perusahaan memberikan layanan bagi pengguna jasa.

“KAI layanannya sudah cukup bagus. Hal ini hanya karena masalah teknis, penumpang dapat pengembalian 50 persen dari harga tiket. Itu bagus sekali,” kata Endang.

Endang berharap ke depan KAI bisa mempertahankan layanan yang sejauh ini sudah cukup baik.

Sementara itu penumpang lainnya, Lina, mengatakan dia merasa kaget sekaligus senang dengan pemberian kompensasi hingga 50 persen dari biaya tiket.

“Padahal gangguan listriknya ini kurang dari 1 jam kereta sampai di tujuan, tapi dapat kompensasi. Ini bagus dan menunjukkan layanan KAI cukup baik ke penumpang,” kata Lina.

https://money.kompas.com/read/2024/04/27/194435226/saat-penumpang-argo-lawu-dapat-kompensasi-50-persen-akibat-genset-mati-jelang

Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke