Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Strategi Raih "Cuan" dari Dividen di Tengah Fluktuasi Pasar Saham

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim pembagian dividen kembali tiba. Setelah pembagian emiten perbankan, kini giliran emiten big caps lainnya yang telah mengantre untuk menebar dividen.

Teranyar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sepakat untuk membagikan dividen Rp 17,68 triliun atau setara dengan 72 persen dari capaian laba bersih tahun buku 2023. Nantinya, setiap pemegang saham bakal memperoleh Rp 178,50.

Selain itu masih ada kesempatan untuk menanah dividen dari PT Astra International Tbk (ASII). Adapun ASII akan membagikan dividen final sebesar Rp 421 per saham atau Rp 17,04 triliun.

Meski begitu, musim pembagian dividen kali ini selimuti oleh berbagai sentimen negatif. Ini tercermin dari volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semakin tinggi dan tekanan net sell investor asing.

IHSG menutup perdagangan Jumat (3/5) di posisi 7.134,72 atau melemah 3,14 persen dibandingkan posisi pekan sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, investor asing mencatatkan net sell sebanyak Rp 5,73 triliun.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan rencana pembagian dividen bisa menjadi pemanis di tengah koreksi harga saham.

Apalagi biasanya setelah pembagian dividen usai, harga suatu saham akan mengalami penurunan sehingga membuat investor dan pelaku pasar terjebak di harga tinggi atau dividend trap.

“Dengan adanya koreksi hal ini akan menjadi sesuatu yang menarik karena harga suatu saham akan menjadi jauh lebih murah, tetapi tetap perhatikan fundamentalnya," ucap Nico kepada Kontan.

Dia mengatakan jika koreksi bahkan sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), maka itu menjadi salah satu langkah yang tepat untuk membeli suatu saham dan sebagai bentuk mitigasi dividend trap.

Pasalnya, masih banyak emiten yang terkenal loyal belum menggelar RUPS. Seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang baru akan menggelar RUPS pada 28 Juni 2024.

Kemudian ada PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang rencananya akan melaksanakan RUPS di tanggal 15 April 2024. Masih dari sektor tambang ada PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Head of Proprietary Investment Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menyarankan bagi pemburu dividen sebaiknya mempunyai jangka waktu atau time horizon jangka panjang minimal 10 tahun.

Investor harus memastikan emiten yang dipilih memiliki manajemen yang profesional, profitabilitas yang baik dan stabil, prospek bertumbuh dan rutin membagikan dividen.

"Jadi strateginya beli di harga murah atau wajar dan simpan tanpa mempedulikan volatilitas harga saham," jelas Handiman.

Adapun dari sekian banyak emiten yang belum mengumumkan rencana pembagian dividen, saham pilihan Mirae Asset Sekuritas jatuh pada PBID, EPMT, TOTL, NRCA, SIDO, MERK, PWOR, MPMX. (Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi) 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Intip Strategi Menadah Cuan dari Dividen di Tengah Fluktuasi Pasar Saham

https://money.kompas.com/read/2024/05/05/211402426/simak-strategi-raih-cuan-dari-dividen-di-tengah-fluktuasi-pasar-saham

Terkini Lainnya

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke