Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

KOMPAS.com - Sejak beberapa pekan terakhir, institusi Bea Cukai jadi bulan-bulanan kritik di media sosial. Sejumlah warganet memprotes sulitnya pengurusan pengeluaran barang yang dibeli dari luar negeri.

Beberapa waktu sebelumnya, Ditjen Bea Cukai juga sempat jadi sorotan publik. Gaya hidup mewah para pejabat Bea Cukai dan keluarganya jadi salah satu yang dikritik.

Setelah ramai, sejumlah pejabat eselon Bea Cukai juga sempat dipanggil Inspektorat Kemenkeu hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan klarifikasi soal asal muasal harta kekayaannya.

Andhi Pramono salah satunya. Mantan Kepala Bea Cukai Makassar ini belakangan bahkan divonis penjara 10 tahun karena terbukti menerima gratifikasi.

Kasus yang menimpa Andhi Pramono mencuat setelah putrinya pamer kekayaan di media sosial. Beberapa hari setelahnya, pejabat Bea Cukai lainnya bernama Eko Darmanto, juga ditangkap KPK.

Diketahui, eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta ini sering mengunggah gaya hidup mewah di media sosialnya.

Terbaru, Kepala Bea Cukai Purwakarta bernama Rahmady Effendy Hutahaean juga dilaporkan atas kasus kejanggalan harta kekayaan. Jabatannya pun kini sudah dicopot Sri Mulyani.

Rahmady dilaporkan seorang pengacara karena profil kekayaannya yang dilaporkan di LHKPN dianggap janggal. Disebut-sebut, pada 2022, total harta yang dilaporkan Rahmady hanya sebesar Rp 6,3 miliar.

Namun sang pengacara yang bernama Andreas mengungkapkan, Rahmady Effendy malahan sampai memiliki uang tunai sebesar Rp 7 miliar yang dipakainya sebagai pinjaman ke kliennya untuk urusan bisnis.

Setelah Pajak, kini Bea Cukai

Seperti efek domino, viralnya kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, anak pegawai eselon Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, juga merembet ke Ditjen Bea dan Cukai.

Ditjen Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai adalah dua instansi yang tunjangannya relatif sangat tinggi.

Bak bumi dan langit, nominalnya relatif sangat jomplang apabila dibandingkan penghasilan yang diterima PNS yang bekerja di kementerian/lembaga lainnya di Tanah Air.

Sepanjang tahun 2023, di jagat dunia maya, warganet menguliti gaya hidup mewah yang dilakukan beberapa pejabat eselon Bea Cukai dan keluarganya. Sorotan terhadap institusi Bea Cukai kembali ramai dan berlanjut pada tahun 2024.

Namun di tahun ini, Bea Cukai lebih banyak disorot terkait sulitnya kepengurusan serta pengenaan bea masuk dan pajak barang-barang dari luar negeri.

Kasus Mario Dandy

Stigma negatif pada institusi Kementerian Keuangan tak bisa dilepaskan dari kasus Mario Dandy Satrio. Nama anak PNS Pajak ini mencuat lantaran pamer harta dan diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang laki-laki berusia 17 tahun bernama David.

Korbannya sampai dirawat karena babak belur hingga mengalami koma di rumah sakit selama beberapa bulan lamanya.

Aksi penganiayaan dilakukan Mario ini bermula saat mantan pacar David berinisial A, mengadu ke Mario jika dirinya mendapat perlakuan kurang baik. Setelah putus dari David, A memang kemudian menjalin kisah cinta dengan Mario.

Setelah mendengar keluhan A, Mario pun naik pitam dan langsung mendatangi David yang saat itu sedang berada di rumah temannya di daerah Pesanggrahan.

Kemudian, terjadi perdebatan yang berujung pada penganiayaan terhadap David. Tindakan kekerasan ini semakin jadi sorotan publik lantaran Ayah pelaku Mario Dandy Satrio diketahui adalah pajabat di Kanwil DJP Jakarta.

Dikecam Sri Mulyani

Akibat ulah salah satu anak pegawai Pajak, reputasi institusi Kementerian Keuangan pun ikut kena getahnya. Bahkan di media sosial, beberapa pegawai Kemenkeu sempat mengeluhkan stigma buruk publik usai mencuatnya kasus Mario Dandy.

Gaya hidup mewah anak pejabat Ditjen Pajak ini bahkan menjadi atensi khusus Sri Mulyani. Menurut Menkeu, gaya hidup hedon yang dipamerkan PNS Kemenkeu keluarganya bisa menciptakan reputasi negatif terhadap upaya pemerintah yang terus berupaya menggenjot penerimaan pajak.

"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional," ungkapnya dalam akun Instagram @smindrawati.

Sri Mulyani mengultimatus jajaran anak buahnya di Kementerian Keuangan agar hidup sederhana dan jadi contoh baik untuk publik.

Ia bilang, PNS Kemenkeu seharusnya merasakan kepekaan jika pamer kemewahan bisa menyakiti perasaan wajib pajak di era media booming sosial seperti sekarang, terlebih mereka digaji tinggi dari pajak rakyat.

"Kalau Anda kelihatan mewah itu bukannya itu kelihatan keren, tapi malah rakyat marah, dan membuat anda dalam keadaan posisi defensive," lanjutnya.

https://money.kompas.com/read/2024/05/14/070700326/tahun-lalu-pajak-tahun-ini-giliran-bea-cukai-yang-dikuliti-warganet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke