Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Prosedur verifikasi dilakukan terhadap respons Pemerintah Indonesia atas kuesioner penyelidikan antisubsidi produk ekstrusi aluminium asal Indonesia yang diekspor ke AS.

“Verifikasi bertujuan untuk menguji validitas jawaban Pemerintah Indonesia terhadap kuesioner penyelidikan USDOC yang sebelumnya disusun dan disampaikan oleh Pemerintah Indonesia. Kemudian, hasil verifikasi ini akan dijadikan dasar oleh USDOC untuk menentukan hasil akhir penyelidikan,” ungkap Dirjen Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso dalam siaran persnya, Selasa (14/5/2024).

Delegasi Pemerintah Indonesia yang mengikuti prosedur verifikasi tersebut terdiri atas unsur lintas kementerian dan lembaga terkait yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM).

Selama penyelenggaraan verifikasi, Delegasi Pemerintah Indonesia merespons pertanyaan Tim Verifikasi USDOC seputar program kawasan berikat, pengampunan pajak, dan situasi industri bahan baku aluminium ekstrusi nasional berupa aluminium tidak ditempa (unwrought aluminium).

“Fasilitasi dan kehadiran kementerian atau lembaga pada prosedur verifikasi ini mengindikasikan pihak Indonesia bersikap kooperatif sepanjang penyelidikan dan telah memberikan respons kuesioner penyelidikan secara memadai,” katanya.

“Verifikasi merupakan salah satu tahapan lanjutan dari sebuah penyelidikan trade remedies, termasuk antisubsidi. Untuk itu, kami berkoordinasi dengan unit kementerian dan lembaga terkait agar semua pertanyaan verifikasi dapat dijawab dengan baik dan konsistensi jawaban Pemerintah Indonesia bisa terjaga dengan baik,” terang Natan.

Natan menyebut, penyelidikan berlangsung sejak Oktober 2023.


Adapun langkah penanganan yang sudah diambil Pemerintah Indonesia, yaitu mencakup penyampaian pembelaan tertulis dan merespons kuesioner penyelidikan, serta memberikan keterangan langsung ke USDOC dalam forum verifikasi.

“Kita berharap seluruh upaya Pemerintah Indonesia dapat mendukung industri aluminium ekstrusi dan membawa Indonesia ke hasil penyelidikan terbaik sehingga kinerja ekspor aluminium ekstrusi Indonesia ke Amerika Serikat dapat berlanjut,” jelas Natan.

Selama tiga tahun terakhir (2020—2022) ekspor aluminium ekstrusi Indonesia ke AS pada 2022 sebesar 31,4 ton atau senilai 139 juta dollar AS, pada 2021 sebesar 39.000 ton atau senilai 136 juta dollar AS, serta pada 2020 sebesar 22.700 ton atau senilai 82 juta dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2024/05/14/170000326/kemendag-fasilitasi-verifikasi-penyelidikan-antisubsidi-produk-aluminium

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke