Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Emiten Nikel NICL Bakal Tebar Dividen Rp 37,22 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 37,2 miliar atau setara Rp 3,5 per lembar saham.

Hal ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan tahun buku 2023.

"Dividen tunai senilai Rp 37,22 miliar juga berasal dari saldo laba pada 2022 sebesar Rp82,85 miliar, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai Rp 3,5 per lembar saham," jelas Ruddy Tjanaka, Direktur Utama NICL dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).

Selanjutnya, sebesar Rp 5 miliar dari saldo laba akan disisihkan dan dibukukan sebagai dana cadangan. Sisanya sejumlah Rp 40,63 miliar dimasukkan dan dibukukan sebagai saldo laba.

Sebelumnya NICL telah membagikan dividen interim Rp 4 per lembar saham atau Rp42,54 miliar pada Desember 2023.

Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keungan Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka dalam RUPS NICL melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO).

Dari IPO, NICL meraup dana Rp 200 miliar yang dikurangi biaya penawaran umum perdana saham Rp 4,86 miliar sehingga dana bersih sebesar Rp 195,13 miliar.

Per 5 Januari 2024, realisasi penggunaan dana yang telah digunakan untuk belanja modal Rp71,38 miliar dan modal kerja Rp 123,75 miliar.

"Dengan demikian hasil penawaran umum saham perdana telah digunakan sebesar 100 persen," tutur Ruddy.

Ruddy menjelaskan, pihaknya juga berencana meningkatkan produksi dan penjualan nikel seiring dengan potensi pertumbuhan permintaan pasar.

NICL saat ini mengoperasikan dua tambang, yakni di PAM Mineral dengan cadangan 3,7 juta wet metrik ton (WMT) dan PT Indrabakti Mustika (IBM) dengan cadangan 9,42 juta WMT.

Area tertambang PAM Mineral mencapai 24 persen dari total potensi IUP 198 hektare (ha) di Kabupaten Morowali, sedangkan area tertambang IBM baru 11 persen dari potensi IUP 576 ha di Kabupaten Konawe.

Pada 2023, NICL menghasilkan nikel dengan kadar 1,3 sampai 1,65 persen Ni sebesar 1,79 juta WMT, naik dari realisasi 2022 sebesar 1,49 juta WMT.

Pada 2024, NICL mencanangkan target penjualan nikel 2,59 juta WMT, dengan perincian kontribusi PAM Mineral 800.000 WMT dan entitas usaha 1,79 juta WMT.

Ruddy mengungkapkan, untuk meningkatkan produksi nikel PAM Mineral akan melakukan kegiatan pengeboran infill dan twin hole. Tujuannya mengembangkan sumber daya dan cadangan tambang perseroan.

"Kegiatan eksplorasi terus kami lakukan untuk menambah inventory cadangan nikel yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kami akan mengajukan revisi dokumen FS dan AMDAL untuk peningkatan produksi," ujarnya.

Selain dari dua tambang eksisting, NICL juga berencana menambah kinerja operasional melalui akuisisi PT Sumber Mineral Abadai (SMA). Luas potensi IUP SMA mencapai 1.948 ha di Kabupaten Morowali Utara.

Sementara itu, fluktuasi harga nikel diperkirakan terus berlanjut di tahun 2024. NICL berharap pemerintah mampu menerapkan kebijakan yang adaptif dan antisipatif bagi pelaku usaha di industri nikel.

Namun, sambung Ruddy, perseroan menyakini prospek usaha akan bertumbuh di tahun-tahun berikutnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Ini seiring dengan adanya kampanye transisi energi bersih dengan beralih pada penggunaan kendaraan listrik.

Grup NICL juga terus melakukan eksplorasi yang efisien dalam rangka konservasi cadangan untuk menjamin ketersediaan bahan nikel ore, terutama dalam memenuhi RKAB dari pemerintah dan menjaga pertumbuhan perusahaan yang positif.

Di sisi lain, NICL melanjutkan penerapan inisiatif berkelanjutan pada aspek sosial, baik pada karyawan, pelanggan, mitra usaha, dan masyarakat sekitar untuk menyelaraskan dengan kinerja operasional.

Sepanjang tahun 2023, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 1,141 triliun menurun sebesar 0,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,149 triliun.

https://money.kompas.com/read/2024/05/30/132726526/emiten-nikel-nicl-bakal-tebar-dividen-rp-3722-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke