Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berawal dari "Kepepet" hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

KOMPAS.com - Pantang menyerah. Semangat inilah yang ditularkan Ismiyati (48) saat menceritakan awal perjalanannya merintis bisnis Super Roti. 

Dirintis sejak 2011, Super Roti getol melakukan sejumlah terobosan untuk menghadirkan produk roti berkualitas bagi pelanggan. Salah satunya, produk roti berbahan dasar bekatul yang ia gagas pada 2015.

Berkat kegigihannya, perempuan yang akrab disapa Ismi itu terbang ke Prancis untuk menerima penghargaan Saf Instant Birthday Bread Challenge pada April 2024.

Ada banyak cerita di balik perjuangan Ismi dalam membangun Super Roti. Usaha ini berawal dari kondisi “kepepet” lantaran suami Ismi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kala itu, Ismi masih bekerja sebagai manajer sebuah dealer sepeda motor di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

“Suami saya enggak punya pekerjaan. Karena saya masih bekerja, saya hire orang untuk membantu membuka usaha produksi roti. Itu hobi saya, tetapi saya masih harus bekerja. Kami cari baker, asisten baker, barulah mulai produksi. Suami saya dan temannya jadi sales,” ujar Ismi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/5/2024).

Ismi menceritakan, Super Roti kala itu memproduksi aneka roti berbahan dasar tepung terigu dan dipasarkan melalui toko-toko di kawasan Semarang.

Satu tahun setelah Super Roti berdiri, Ismi memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya karena ingin serius membangun usaha.

Tantangan pun datang. Tiga bulan setelah memegang sendiri roda usaha Super Roti, semua karyawannya berhenti.

“Anak buah saya keluar semua. Saya yang baru mau menekuni serius, ditinggal. Meski begitu, tetap saya kerjakan sambil cari karyawan (baru),” ungkap Isti.

Semangat Ismi tak luntur. Hingga akhirnya pada Desember 2013, Super Roti memiliki tempat produksi sendiri.

Di tempat itulah, Ismi mempekerjakan warga sekitar untuk menjadi bagian dari Super Roti. Baginya, hal ini adalah berkah.

Inovasi roti bekatul

Dua tahun berselang, Super Roti berinovasi dengan meluncurkan produk roti berbahan dasar bekatul.

Selama ini, bekatul dianggap sebagai produk yang tak memiliki nilai ekonomi. Namun, tangan dingin Ismi berhasil menyulap bekatul menjadi roti yang sedap.

Menurut Ismi, produk roti berbahan dasar bekatul merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha Super Roti. Ia ingin menghadirkan roti yang unik dan tak banyak ditemukan di pasaran. 

Awalnya, tak sedikit pihak yang mencemooh karena menganggap bekatul sebagai pakan ternak dan sisa pembersihan padi.

Di sisi lain, hanya segelintir orang yang tahu bahwa bekatul juga dapat diolah menjadi makanan yang enak.

“Butuh edukasi bahwa bekatul bukan pakan ternak, melainkan kulit ari beras bagian dalam. Bagian yang serbuk halus, gluten free, tinggi serat, dan tinggi vitamin,” ujar dia.

Meski banyak pihak yang meragukan, Ismi tak berhenti bereksperimen memproduksi roti bekatul. Dari sisi kesehatan, roti bekatul baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dan kolesterol tinggi.

“Berdasarkan pengamatan saya, (roti bekatul baik dikonsumsi oleh penderita) penyakit degeneratif, termasuk diabetes. Mereka mau cari makanan untuk penderita diabetes, tapi sulit ditemukan dan harganya mahal. Rasanya pun belum tentu enak. Konsep saya, camilan untuk penderita diabetes itu juga bisa enak,” kata Ismi.

Kini, produk roti bekatul Super Roti tak hanya ramah bagi penderita diabetes dan kolesterol tinggi, tetapi juga bagi mereka yang ingin diet gluten.

Tak berhenti di situ, Super Roti juga memproduksi roti gluten free dengan berbahan dasar tepung mocaf. 

Produk-produk roti bekatul Super Roti bisa ditemukan di sejumlah rumah sakit (RS) di Semarang, toko, dan marketplace. Aneka produknya juga sudah dipasarkan ke sejumlah daerah, mulai dari Jakarta, Bali, hingga Singapura. 

Impian Ismi dan Super Roti

Ke depan, Ismi punya impian menjadikan roti bekatul sebagai camilan harian bagi siapa saja. Penghargaan Saf Instant Birthday Bread Challenge pun semakin menambah semangat Ismi untuk berinovasi.

Baginya, penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Super Roti sudah berada pada jalur yang benar dan diakui sebagai produsen roti yang andal.

Ia berharap, Super Roti dapat mengembangkan strategi pemasaran hingga bisa menjangkau pasar lebih luas. Tahun demi tahun yang dijalani menunjukkan perkembangan yang berarti. Apalagi, setelah ia bergabung menjadi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) pada 2016.

Untuk diketahui, SETC merupakan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia” (SUI).

Ismi telah mengikuti berbagai pelatihan yang bermanfaat untuk pengembangan usahanya setelah bergabung dengan SETC.

Pelatihan-pelatihan tersebut di antaranya adalah strategi pengembangan penjualan daring, pentingnya berkolaborasi, dan kemitraan.

“SETC banyak mendampingi saya. Ketika butuh pelatihan apa, saya bisa usul. Misalnya, saya mau pameran, saya bisa minta masukan. Bahkan, ketika saya mau ke Prancis, SETC membantu saya memoles brosur Super Roti, menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Saya diberi konsep dan tinggal mencetak. Dukungannya luar biasa,” kata Ismi.

Baginya, SETC adalah teman dalam mengembangkan bisnis.

“SETC senang jika UMKM binaannya mau maju. Daripada hanya menunggu, senang minta ikan, SETC senang memberi kail,” lanjut dia. 

Kepada mereka yang sedang atau akan mulai berbisnis, Ismi pun mendorong pelaku usaha untuk tetap tekun dalam menjalani prosesnya.

“Jangan mudah goyah saat menghadapi tantangan. Tetaplah berada di jalur yang tepat dan nikmati etapenya. Nikmati prosesnya sampai ke tujuan yang ingin dicapai. Jaga semangat. Ngoyo tapi jangan ngongso,” kata Ismi.

https://money.kompas.com/read/2024/05/30/183540526/berawal-dari-kepepet-hingga-menang-kompetisi-di-paris-ini-kisah-sukses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke